Persiapan Penanaman Padi di Wasur 2, Gluba Gebze: Siap Dukung Swasembada Pangan Nasional

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Tokoh Masyarakat Merauke, Papua Selatan yang juga mantan Bupati Merauke dua periode, Johanes Gluba Gebze mengatakan saat ini dirinya sedang mempersiapkan lahan penanaman padi di Wasur 2, Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke.

Menurut Gebze, lahan datar yang luas ini harus dioptimalkan dengan himbauan  prinsip,"jangan membiarkan sejengkal tanah pun di negeri ini terlantar tanpa tanaman."Semua lahan produktif harus dioptimalkan secara fungsional sehingga berdaya guna dan berhasil dalam mewujudkan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional,"ungkapnya kepada media ini dalam pernyataan melalui WhatsApp, Jumat (7/2/2025).

Lahan lainnya di Wasur 2 sudah ditanami dan sedang bertumbuh pada jenis Padi Jajar Legowo yang merupakan bibit unggul dari Sukamandi Subang, Jawa Barat.

• Baca juga:

  Gapoktan Tabur Tuai, Membumikan Peranan Petani Lokal Kabupaten Merauke dalam Mendukung Swasembada Pangan

“Siap mempersembahkan sumbangsih kecil dukungan swasembada pangan nasional dari salah satu lokasi di pojok perbatasan RI di Merauke. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan Presiden Prabowo disambut baik oleh elemen masyarakat, khususnya di Indonesia Bagian Timur,”tegas Gebze.

Namun keberhasilan program tersebut tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah saja tetapi harus mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan diskusi lainnya Gebze mengatakan  program MBG sangat perlu dan sangat dibutuhkan dalam memperbaiki kualitas gizi dari anak-anak bangsa.

Di sisi lain, persoalan kekurangan gizi di Indonesia menjadi persoalan bangsa  yang tidak kunjung bisa diselesaikan.

"Tentunya kita harus mendukung program makan bergizi gratis dengan harapan persoalan kekurangan gizi di Indonesia bisa teratasi," kata Gebze.

Seorang tokoh masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze pada diskusi bertema Gizi Berkualitas Untuk Generasi Emas Indonesia, di Jakarta, Rabu (22/1/2025). Diskusi menghadirkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang diwakili Sekretaris Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Ermia Sofiyessi. (Foto: Dok. Forum Pemred SMSI).

Dia mengakui kalau program MBG adalah program yang mulia. Penggiat olahraga pernapasan ini menegaskan untuk menyukseskan program tersebut, sesungguhnya Indonesia tidak kekurangan bahan baku.

Indonesia, katanya, kaya dengan aneka sayur dan juga aneka ikan laut yang berlimpah.

Namun untuk mensukseskan program MBG tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah.

Masyarakat luas, ujarnya, bisa melaksanakan program tersebut secara mandiri. Sebab program gizi dan pangan harus berjalan beriringan.

"Agar program bisa berjalan, perlu komitmen dan partisipasi  dari masyarakat luas. Tidak bisa kita serahkan ke pemerintah saja. Apalagi APBN defisit, negara jangan dibebani," tandasnya.

Johanes mengakui kalau pihaknya sejak lama sudah berkecimpung membantu peningkatan gizi bagi anak-anak di Papua Selatan secara mandiri.

Di depan puluhan peserta diskusi menceritakan  pengalamannya membentuk dapur umum untuk rakyat. Ia sendiri menyusun program untuk mengatasi persoalan gizi masyarakat Papua.