Loading
Pendiri Keluarga Besar Maumere (KBM) Jakarta Raya dan sekitarnya Blasius Bapa Berpesan, Bupati Robby Idong Perhatikan Mahasiswa asal Maumere di Jakarta. (Foto: Arahkita/Rafael)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pendiri Keluarga Besar Maumere (KBM) Jakarta Raya dan sekitarnya, Blasius Bapa berpesan kepada Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo (Robby Idong) agar memperhatikan para mahasiswa asal Maumere yang kuliah di Jakarta.
"Mereka (Para mahasiswa-red) berjumlah sekitar 200-300 orang. Ya, kalau Pak Bupati datang, tidak usah tiap bulan tapi setahun 3-4 kali agar mereka dapat diperhatikan oleh Pak Bupati Sikka. Tidak hanya Robby Idong, tapi yang lainnya nanti,"pinta mantan Ketua Umum KB Jaya dalam dialog Bupati Sikka dengan KBM Jaya bertema "Bangun Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Sikka" yang berlangsung di anjungan NTT, TMII, Sabtu (17/11/2018) siang yang dihadiri tokoh masyarakat, Pengurus KBM Jaya dan mahasiswa.
Blasius mengakui para mahasiswa adalah orang muda yang selalu kritis dalam mengkritiki kita para orang tua dan itu harus diterima dan dilaksanakan. "Kita semua pernah muda, dan saya sendiri pernah demo dan membakar Kedutaan Inggris, pada saat itu.Tapi kan sekarang sudah tidak bisa lagi, tentunya,"ujar Blasius.
Dalam kesempatan tersebut Blasius juga memperkenalkan Ketua Umum KBM Jaya baru yang menggantikan dirinya yakni Petrus Selestinus, SH. "Saya telah melepaskan tugas sebagai Ketua Keluarga Besar Maumere (KBM) Jakarta pada dua tahun yang lalu, kepada sosok yang mumpuni yaitu Pak Petrus Selestinus. Beliau seorang profesional, pengacara sehingga saya yakin organisasi ini akan lebih maju dan berkembang,"ungkap Blasius.
"Setelah melobi sana-sini, mencari figur yang bisa diterima oleh semua orang (Keluarga Besar Maumere) tidaklah gampang. Akhirnya, menemukan sosok figur yang tepat, karena pak Petrus Selestinus ini dianggap bisa diterima oleh semua masyarakat Kabupaten Sikka, karena beliau adalah seorang Pengacara, Praktisi Hukum. Dia bisa memimpin beberapa tahun ke depan,"jelas Blasius.
Suasana diskusi Pengurus KBM Jaya, Mahasiswa dan tokoh masyarakat dengan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo (Roby Idong).(Foto: Istimewa)
Baca juga:
John Balla Dorong Pemda Sikka Adanya Perda Pengakuan Hak Masyarakat Adat dan Reforma AgrariaBlasius mengakui selama 40 tahun dipimpinnya tidak banyak yang dapat KBM Jaya lakukan, namun ada sedikit bukti, salah satunya adalah Patung Kristus Raja di Maumere yang KBM Jaya bangun.
Blasius juga berharap KBM Jaya mewujudkan kantor bersama sebagai Sekretariat Komunitas KBM Jaya di Jakarta. "Kita carikan di mana lokasinya untuk sekretariat KBM nya. Kalau belum dapat, kita bisa pakai Kantor pak Melki Mekeng, atau bisa juga di kantornya Pak Petrus Selestinus (Ketua KBM Jaya), juga bisa,"kata Blasius.
Pintu Komunikasi KBM JayaDalam kesempatan dialog tersebut Ketua Umum KBM Jaya, Petrus Selestinus, SH juga mengatakan bahwa peran KBM memang tidak gampang karena latar belakang kita dari berbagai suku, meski masih dalam wilayah Kabupaten Sikka.
Namun demikian kata Petrus dengan adanya Bupati Sikka yang baru yang telah membukakan pintu komunikasi dengan KBM Jaya sehingga organisasi ini ke depannya akan berperan lebih aktif untuk mengkomunikasikan segala hal yang perlu dilakukan sebagaimana harapan bersama membangun Kabupaten Sikka yang lebih baik, maju dan sejahtera.
Menurut Petrus, salah satu masalah yang dihadapi pemerintah kabupaten Sikka selama ini adalah soal pelayanan publik yang menurut dia belum maksimal. "Ada persoalan yang harus dibenahi bahwa selama ini masyarakat yang datang menyampaikan keluh kesanya kepada pemerintah, namun yang mereka dapatkan adalah kekecewaan, karena kurang direspon dengan baik,"ungkap Petrus.
Dengan dibukanya ruang publik oleh Bupati sekarang Roby Idong, maka kata Petrus kita berharap akan dapat menjalin kerjasama untuk berbagai informasi dan bisa membuka akses lebih luas antara KBM Jaya dan Pemerintah daerah di kabupaten Sikka.
"Menurut saya salah satunya adalah masalah pemberdayaan kesadaran masyarakat Sikka. Kalau bukan kita yang menyadarkan, maka cepat atau lambat, orang lain yang datang dan menguasainya,"pungkas Koordinator TPDI itu. (Laporan: Rafael)