Rabu, 31 Desember 2025

Aplikator Pastikan Layanan Tetap Berjalan Saat Demo Ojol 20 Mei 2025


  • Selasa, 20 Mei 2025 | 07:00
  • | News
 Aplikator  Pastikan Layanan Tetap Berjalan Saat Demo Ojol 20 Mei 2025 Aplikator Pastikan Layanan Tetap Berjalan Saat Demo Ojol 20 Mei 2025. (Ngopibareng.id)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Aplikator memastikan operasional layanan tetap berjalan normal pada Selasa, 20 Mei 2025, meskipun akan berlangsung aksi demonstrasi dari sebagian pengemudi ojek online (ojol).

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy, menyatakan bahwa seluruh kanal komunikasi tetap terbuka bagi mitra pengemudi. Ia menegaskan tidak ada perubahan signifikan dalam layanan selama aksi berlangsung.

"Operasional Grab akan tetap berlangsung seperti biasa. Kanal komunikasi kami selalu terbuka bagi mitra pengemudi," ujarnya dalam pertemuan dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin (19/5).

"Nggak perlu khawatir juga kalau seandainya memang kesulitan dapat driver, sistem kita akan otomatis mengalokasikan ke mitra-mitra pengemudi lainnya karena kita tahu bahwa mitra-mitra pengemudi tetap harus mencari nafkahnya besok juga, jadi kita juga mencoba melindungi mereka," tuturnya dikutip Antara.

Pernyataan ini menanggapi rencana sekitar 500 ribu pengemudi ojol yang disebut-sebut akan mematikan aplikasi dan melakukan aksi unjuk rasa secara serentak untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Sementara itu, Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf mengimbau agar mitra dari aplikator tersebut tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

"Memang kami juga imbau ke driver-driver, kami mohon juga tetap bijaksana, juga bisa datang ke kantor kami kalau misalkan memang ada keluh kesah," katanya.

Di tempat yang sama, Presiden Gojek Catherine Hindra Sutjahyo menyatakan pihaknya terus membuka kanal komunikasi agar para mitra dapat langsung menyampaikan pertanyaan demi menjaga dampak demo tetap terkendali.

Ia menekankan pentingnya menjaga ekosistem digital transportasi yang melibatkan jutaan mitra, konsumen, dan UMKM, serta berharap komunikasi internal mampu menjawab aspirasi mitra dan menjaga kelangsungan aktivitas ekonomi.

Direktur Bisnis InDrive Ryan Rwanda mengklaim jika mitra dari aplikator tersebut minim yang terlibat dalam aksi-aksi demonstrasi karena tidak sebanyak mitra dari aplikator lainnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya dilakukan pertemuan rutin antara aplikator, pengemudi dan pelanggan untuk mengidentifikasi berbagai isu penting yang selama ini belum tersampaikan dalam ekosistem transportasi digital.

Dudy berharap forum rutin nantinya dapat menjadi sarana menjaring aspirasi secara menyeluruh agar penguatan ekosistem transportasi digital bisa berjalan lebih seimbang, adil dan berkelanjutan untuk semua pihak.

"Kami ingin ke depan ada semacam gathering atau pertemuan yang sifatnya rutin, baik dengan mitra maupun dengan para customer, maupun juga dengan para pelaku usaha yang lain yang terkait dalam sebuah ekosistem ini," kata Menhub.

Sebelumnya, sekitar 500 ribu pengemudi ojek online (ojol) mengatakan akan mematikan aplikasi dan menggelar unjuk rasa besar-besaran secara serentak pada Selasa, 20 Mei 2025, sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang diduga melanggar regulasi.

"Garda Indonesia sebagai asosiasi pengemudi ojol menyatakan meminta maaf kepada warga masyarakat Jakarta dan aglomerasi Jabodetabek karena pada hari Selasa 20 Mei 2025, Kota Jakarta akan diserbu pengemudi ojek online gabungan roda 2 dan roda 4 dalam rangka aksi unjuk rasa akbar dan reuni aspirasi aksi akbar 2025," kata Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (15/5).

Regulasi dimaksud yakni Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022, terkait batasan maksimal potongan aplikasi sebesar 20 persen, namun selama ini aplikator diduga melakukan potongan aplikasi sampai 50 persen.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru