Selasa, 30 Desember 2025

Kemenag Imbau Umat Islam Cek Ulang Arah Kiblat pada 27–28 Mei 2025


  • Rabu, 21 Mei 2025 | 12:00
  • | News
 Kemenag Imbau Umat Islam Cek Ulang Arah Kiblat pada 27–28 Mei 2025 Kemenag Imbau Umat Islam Cek Ulang Arah Kiblat pada 27–28 Mei 2025. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COMKementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Bimas Islam mengimbau umat Islam di Indonesia untuk memverifikasi ulang arah kiblat pada tanggal 27 dan 28 Mei 2025, bertepatan dengan fenomena Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat.

Istiwa A’zam adalah peristiwa ketika matahari berada tepat di atas Ka'bah, sehingga bayangan benda tegak lurus akan menunjuk arah sebaliknya dari kiblat secara akurat.

Fenomena ini adalah momen terbaik untuk memastikan arah kiblat, cukup dengan mengamati bayangan benda tegak pada waktu yang ditentukan,” ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, di Jakarta, Rabu (21/5).

"Peristiwa Istiwa A’zam akan terjadi pada Selasa dan Rabu, 27 dan 28 Mei 2025. Pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan berada tepat di atas Ka'bah," kata dia.

 

Arsad mengatakan berdasarkan kajian ilmu falak atau astronomi, terdapat berbagai metode untuk memastikan arah kiblat, di antaranya adalah menggunakan kompas, theodolite maupun dengan mengamati langsung peristiwa Rashdul Kiblat.

 

Pertama, benda yang dijadikan patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus. Disarankan menggunakan alat bantu seperti lot atau bandul.

Kedua, permukaan tempat meletakkan benda patokan harus datar dan rata. Permukaan yang tidak sejajar dapat menyebabkan bayangan melenceng dan arah kiblat menjadi tidak akurat.

Ketiga, waktu pengamatan harus tepat, yaitu pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA pada tanggal yang disebutkan. Jam yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan waktu resmi dari BMKG, RRI atau Telkom untuk menghindari kesalahan waktu.

Menurut Arsad, fenomena Rashdul Kiblat hanya terjadi dua kali dalam setahun dan merupakan peluang penting bagi umat Islam untuk menyesuaikan kembali arah kiblat secara ilmiah dan sederhana.

"Ini adalah waktu yang sangat berharga bagi kita semua untuk memastikan arah kiblat dalam shalat benar-benar sesuai dengan Ka'bah," katanya dikutip Antara.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru