Rabu, 31 Desember 2025

Reshuffle Kabinet: Djamiri Chaniago Jadi Menko Polkam, Erick Thohir Duduki Kursi Menpora


 Reshuffle Kabinet: Djamiri Chaniago Jadi Menko Polkam, Erick Thohir Duduki Kursi Menpora Suasana upacara pelantikan menteri dan wakil menteri serta pimpinan lembaga hasil reshuffle jilid ke-3 Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (17/9/2025). Dua nama besar dengan latar belakang berbeda ditunjuk untuk mengisi posisi strategis: Jenderal (Purn) Djamiri Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), serta Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Djamiri Chaniago, Eks Pangkostrad dengan Rekam Jejak Panjang

Djamiri Chaniago lahir di Padang, 8 April 1949, dan merupakan lulusan Akabri 1971. Ia dikenal sebagai prajurit infanteri yang meniti karier di Kostrad hingga akhirnya menjadi salah satu tokoh militer berpengaruh di Indonesia.

Sepanjang pengabdiannya, Djamiri pernah terlibat dalam Operasi Seroja 1975 di Timor Timur, kemudian menduduki jabatan penting seperti Pangdam III/Siliwangi (1997–1998), Pangkostrad (1998–1999), dan Kepala Staf Umum TNI (2000–2004).

Tak hanya di militer, ia juga tercatat sebagai anggota MPR dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998) dan Fraksi ABRI (1998–1999). Dengan pengalaman militer sekaligus politik, Djamiri dinilai sosok tepat untuk memimpin koordinasi lintas kementerian strategis di bidang pertahanan, keamanan, dan hukum.

Pengamat pertahanan menilai posisi Menko Polkam membutuhkan figur yang kuat secara politik sekaligus mampu meredam keresahan publik. Djamiri dianggap memenuhi kriteria tersebut berkat rekam jejak panjangnya.

Erick Thohir, Dari Dunia Olahraga ke Kementerian Pemuda dan Olahraga

Sementara itu, Erick Thohir resmi menggantikan Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebagai Menpora. Erick bukan nama asing di dunia olahraga Indonesia maupun internasional.

Ia mendirikan klub basket Satria Muda, menjabat Ketua Umum Perbasi (2006–2010), hingga menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama lebih dari satu dekade. Erick juga dipercaya menjadi Komandan Kontingen Indonesia di Olimpiade London 2012 dan sukses memimpin Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Dalam sepak bola, kiprahnya tak kalah gemilang. Erick pernah menjadi manajer Persija Jakarta (1997–2000), Presiden Inter Milan (2013–2018), hingga pemilik saham klub DC United dan Oxford United. Kini ia juga menjabat Ketua Umum PSSI dengan capaian besar: membawa Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 setelah penantian 32 tahun.

Dengan pengalamannya yang luas, Erick diharapkan mampu membawa angin segar bagi pembinaan olahraga nasional sekaligus memperkuat peran pemuda dalam pembangunan bangsa.

Kombinasi Senioritas dan Profesionalisme

Penunjukan Djamiri dan Erick dalam reshuffle kabinet kali ini menunjukkan strategi Presiden Prabowo dalam mengombinasikan sosok senior yang berpengalaman di bidang pertahanan dengan figur profesional muda yang sukses di dunia olahraga. Keduanya diharapkan mampu memperkuat stabilitas politik serta mendorong prestasi olahraga Indonesia ke level dunia dilansir Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Politik Terbaru