Rabu, 31 Desember 2025

Cak Imin Doakan Ardy SusantoTerpilih Jadi Anggota DPR RI di Pileg 2019


 Cak Imin Doakan Ardy SusantoTerpilih Jadi Anggota DPR RI di Pileg 2019 Ketua Panitia Tahun Baru Imlek 2570, Ardy Susanto bersama Cak Imin. (Ardysusanto.com)

BANTEN, ARAHKITA.COM - Tepuk tangan riuh dan bergema dari Ballroom Grand Serpong Kitchen, Kota Tangerang Selatan, Banten saat sebuah kalimat penuh makna terucap dari mulut Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat menghadiri acara Refleksi Tahun Baru Imlek 2570, pada Jumat (1/2/2019 di Ballroom Grand Serpong Kitchen, Tangerang Selatan, Banten.

Pasalnya, sebuah kalimat penuh makna terucap dari mulut Cak Imin. "Saya mohon doa dan dukungannya bagi kader terbaik kami, sahabat Ardy Susanto. Beliau adalah Ketua Panitia Imlek dan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) daerah pemilihan (Dapil) III Tangerang Raya pada Pileg 2019," kata Cak Imin dalam orasinya pada Refleksi Tahun Baru Imlek 2570 yang diselenggarakan oleh DPP PKB dengan mengusung tema "Merawat Keragaman, Menjaga Persatuan".

"Semoga sahabat Ardy Susanto dilantik, sehingga semakin mewarnai perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke depan semakin baik," tambahnya.

Selain itu, Cak Imin juga mengingatkan perjuangan PKB ketika almarhum Gus Dur menjadi Presiden RI ke-4 yang didampingi Wakilnya Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan.

"Saat menjadi Presiden,Gus Dur mencabut Inpres No.14/1967 karena bertentangan dengan UUD 1945. Sebelumnya, Inpres selam puluhan tahun mengekang warga Tionghoa sehingga tak bisa bebas melaksanakan budayanya termasuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka. Maka, tanpa Gus Dur dan PKB juga tak ada Barongsai. Tidak ada juga bahasa Mandarin yang secara bebas diajarkan di sekolah bahkan di pesantren,” urai mantan Menaker era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Kebhinekaan akan terus abadi di Indonesia. Jika munculnya rasa khawatir di antara warga seakan kemunduran kebhinekaan, kemudian seolah-olah menjadi masalah serius dan mengkhawatirkan masa depan kita,” tegas cak Imin.

Ditegaskan, di zaman ini masyarakat tengah didera rasa kekhawatiran yang bisa memicu bangsa Indonesia terpecah belah. Bayang-bayang kekhawatiran itu menurutnya hanya terjadi di dunia maya atau media sosial (medsos). Sehingga, masyarakat kirannya perlu bijak dalam menggunakan sosial media.

“Semoga ancaman dan kenyataan ini hanya peristiwa sesaat dan fenomena yang baru di era teknologi informasi sosial media. Intoleransi hanya di dunia maya dan tidak ada di dunia nyata di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Refleksi Imlek DPP PKB ke-19, Ardy Susanto mengatakan, acara tersebut merupakan agenda rutin yang digelar oleh partai politik besutan Gus Dur yang pada Pemilu 17 April 2019 mendapat nomor urut 1 yang diundi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2018 lalu.

“Jadi kegiatan ini menjadi tradisi di PKB yang sudah digelar dari tahun 2001 hingga sekarang 2019. Kegitan ini untuk merenungkan selama setahun kita berbuat apa saja,” ujarnya.

ARDY SUSANTO SH

Lanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa merupakan satu-satunya parpol di Indonesia yang konsisten menggelar Refleksi Imlek sejak 2001. Kegiatan itu untuk menatap bagaimana semua umat berjalan ke depannya. Harapannya bahwa masyarakat Tionghoa di Tangerang Raya harus melihat bahwa PKB sangat terbuka dan komitmen memperjuangkan pluralisme di negeri ini.

“Dengan digelarnya acara ini warga yang khususnya Tionghoa bisa berbenah diri dalam menghadapi tahun baru ini. PKB juga terbuka, artinya hal ini bagus untuk kebersamaan dalam keragaman dan kebhinekaan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Ardy Susanto adalah calon Anggota DPR RI nomor urut 10, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (dapil) Banten III yang meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dan Kabupaten Tanngerang, Provinsi Banten.

Untuk memperjuangkan nasib masyarakat Provinsi Banten, Ardy Susanto mengusung tema perjuangan yakni "Bersama Mewujudkan Masyarakat Tangsel Yang Pluralis, Bhineka dan Sejahtera."

Rekam Jejak Ardy SusantoArdy Susanto, lahir di Makasar, Sulawesi Selatan pada 30 Oktober 1984. Pria yang saat ini berprofesi sebagai Pengacara ini menempuh meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMU) dilewati di SMA Katolik Rajawali Makassar. Sekolah Menegah Pertamanya di SMP Katolik Rajawali Makassar. Sedangkan Sekolah Dasarnya (SD) di SD Frater Teratai II Makassar. Setelah lulus dari Ilmu Hukum Universitas Tarumanagara, Ardy juga lulus kurus kepelatihan profesi advokat O.C. Kaligis & Associates.

Ardy Susanto berhasil mengadvokasi ribuan warga Cina Benteng (warga peranakan suku Tionghoa di Tangerang) agar tidak digusur. Utusan RI-1 kala itu turun langsung meninjau kondisi lapangan berkat hubungan baik Ardy Susanto dengan pemerintahan.

KeorganisasianSelain Ketua Bidang Hukum di DPP PKB, Ardy Susanto juga menduduki sejumlah jabatan penting di organisasi kemasyarakatan lainnya. Dia adalah Ketua Umum DPP Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), Wakil Sekretaris Umum Pengurus PSMTI Pusat. Dia juga tercatat sebagai Bendahara Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang Ketua Umumnya Karolin Margareta Natasa, Bupati Kabupaten Landak, Kalimantan Barat periode 2017-2022.

Satu hal penting yang perlu dicatat dari rekam jejak seorang Ardy Susannto adalah tercatat sebagai bakal calon Wali Kota Tangerang pada Pilkada Serentak 2018.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Politik Terbaru