Loading
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri gelaran pengukuhan pengurus baru Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) periode 2025 - 2030, Minggu (22/6/2025). (Foto: investor.id)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah Rusia menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan impor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia dalam skala besar. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, langkah ini menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk memperluas pasar dan memperkuat posisi sebagai produsen CPO terbesar di dunia.
“Kami melihat Rusia sangat serius. Kalau mereka tertarik, tentu kita dorong peningkatan ekspor CPO ke sana,” ujar Mentan Amran saat menghadiri acara pengukuhan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Lebih lanjut, Mentan mengungkapkan bahwa undangan resmi dari Menteri Pertanian Federasi Rusia, Oksana Nikolaevna Lut, telah diterima oleh pemerintah Indonesia. Pertemuan bilateral dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025 untuk membahas langkah konkret kerja sama pertanian antara kedua negara.
“Kita dapat undangan langsung dari Menteri Pertanian Rusia. Oktober nanti akan dibahas lebih lanjut kerja sama ini,” ucap Amran.
Meski belum merinci target volume ekspor, Mentan memastikan bahwa kerja sama ini berpotensi besar mendongkrak nilai ekspor nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sawit di dalam negeri dikutip dari Antara.
Sebelumnya, pertemuan bilateral antara Mentan RI dan Mentan Rusia telah berlangsung di St. Petersburg pada 19 Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai peluang kerja sama, mulai dari investasi sektor gula, peningkatan ekspor CPO Indonesia ke Rusia, hingga pembangunan industri pupuk bersama.
Agenda lain yang turut dibahas mencakup pembukaan akses daging impor dari Rusia ke Indonesia, serta penguatan riset dan inovasi pertanian berbasis teknologi.
Pertemuan strategis ini turut disaksikan langsung oleh Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menandai pentingnya kerja sama pertanian sebagai salah satu pilar utama hubungan bilateral kedua negara.