Loading
Arsip foto - Seseorang menyusun karungan beras SPHP kemasan 5 kg dalam kegiatan gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Gudang Bulog Jakarta, Senin (1/4/2024). ANTARA/Harianto,
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan melalui penyediaan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) hingga ke pelosok timur Indonesia.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa distribusi beras SPHP telah menjangkau wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT). Pernyataan ini disampaikan usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, saat meninjau Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Penfui Timur di Kupang.
“Kami bersama Bapak Menko Pangan memastikan beras SPHP tetap tersedia hingga ke Indonesia timur,” ujar Arief di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).
Distribusi SPHP Capai 188,4 Ribu Ton per 1 Agustus 2025
Arief memaparkan, hingga 1 Agustus 2025, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 188.400 ton, atau sekitar 12,56 persen dari total target nasional sebesar 1,5 juta ton sepanjang tahun ini.
Khusus untuk wilayah NTT, distribusi melalui Koperasi Desa Merah Putih tercatat sebanyak 53,72 ton. Pemerintah, bekerja sama dengan Perum Bulog, terus memperluas jalur distribusi agar program ini menjangkau lebih banyak masyarakat.
Distribusi Diperluas Lewat Ritel Modern dan Minimarket
Beras SPHP tidak hanya disalurkan melalui koperasi, tetapi juga melalui jaringan ritel modern seperti minimarket. Namun, distribusi tidak mencakup ritel grosir karena adanya batas pembelian maksimal dua karung per transaksi.
“Minimarket dengan jaringan luas bisa diakses semua kalangan, bukan hanya untuk masyarakat menengah ke atas,” jelas Arief dikutip Antara.
Selain beras SPHP, masyarakat juga dapat memperoleh bantuan pangan beras dari program pemerintah yang didistribusikan melalui Kopdes Merah Putih.
Kopdes Jadi Katalisator Ekonomi Desa
Arief menambahkan, koperasi desa diharapkan menjadi pusat distribusi program-program pro-rakyat sekaligus mendukung penguatan ekonomi lokal sesuai arahan Menteri Koordinator Pangan.
Sejauh ini, bantuan pangan beras telah diterima oleh lebih dari 12,5 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) atau sekitar 68,4 persen dari total target nasional yang mencapai 18,27 juta orang.
Zulkifli Hasan: Ekonomi Harus Dimulai dari Desa
Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa visi Presiden Prabowo Subianto adalah memastikan tidak ada rakyat yang hidup dalam kesusahan. Oleh karena itu, penguatan ekonomi desa menjadi fokus utama pemerintah saat ini.
“Setelah seluruh koperasi desa terbentuk, kunjungan pertama kami adalah ke NTT sebagai wilayah prioritas,” ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli.
Zulhas juga menyoroti pentingnya peran koperasi desa dalam memberantas praktik tengkulak yang merugikan petani, sekaligus menjadi gerai penyedia bahan pokok seperti sembako, minyak goreng, beras, dan gula.
“Kalau Bulog tidak memasok beras atau minyak, laporkan langsung ke Bupati,” tegasnya.