Selasa, 30 Desember 2025

Astra International Gelontorkan Rp8,6 Triliun untuk Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan di Indonesia


  • Selasa, 23 September 2025 | 20:00
  • | Ekonomi
 Astra International Gelontorkan Rp8,6 Triliun untuk Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan di Indonesia Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Jap Ernando Demily (tengah) dalam acara Astra Media Day di Jakarta, Selasa (23/9/2025). ‎ (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – PT Astra International Tbk (ASII) semakin serius memperkuat kiprahnya di sektor kesehatan. Hingga 2025, total investasi yang dikucurkan Astra untuk membangun ekosistem layanan kesehatan telah mencapai Rp8,6 triliun.

Head of Corporate Investor Relations Astra, Tira Ardianti, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Menurutnya, tren healthcare spending di Indonesia masih menyimpan peluang pertumbuhan besar.

“Kami ingin menghadirkan ekosistem kesehatan yang lebih luas, dengan layanan yang berkualitas sekaligus terjangkau,” ujar Tira dalam acara Astra Media Day 2025 di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Ekspansi Lewat Rumah Sakit dan Teknologi Digital

Komitmen Astra tercermin dari meningkatnya kepemilikan saham di sejumlah perusahaan kesehatan. Misalnya, kepemilikan saham di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) kini mencapai 20 persen. Selain itu, Astra juga memperbesar porsi investasinya di platform teknologi kesehatan Halodoc, dari 21 persen menjadi 31 persen pada Februari lalu.

Langkah ini disebut Tira sebagai bentuk kepercayaan diri Astra dalam membangun fondasi ekosistem kesehatan di Indonesia.

Fokus ke Depan: Rumah Sakit, Asuransi, dan Alat Kesehatan

Ke depan, Astra berencana terus menjajaki peluang investasi baru di sektor kesehatan, baik melalui rumah sakit, asuransi kesehatan, maupun peralatan medis. “Kesehatan adalah salah satu fokus utama investasi kami ke depan,” tambah Tira.

Kinerja Keuangan Semester I-2025

Meski serius berinvestasi di kesehatan, kinerja keuangan Astra pada paruh pertama 2025 sedikit terkoreksi. Laba bersih perusahaan tercatat Rp15,51 triliun, turun 2,15 persen dibandingkan Rp15,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan bersih justru tumbuh 1,8 persen menjadi Rp162,85 triliun dari sebelumnya Rp159,96 triliun.

Dengan kombinasi strategi bisnis inti dan diversifikasi investasi ke sektor kesehatan, Astra diyakini mampu menjaga pertumbuhan jangka panjang sekaligus berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru