Loading
Pengunjung mengunjungi ruang pameran Lily's Living, sebuah perusahaan berbasis di Gardena yang mengkhususkan diri dalam furnitur kayu dan keramik tradisional China, saat berlangsung pameran musim panas Las Vegas Market 2025 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 28 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Zeng Hui
WASHINGTON, ARAHKITA.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan serangkaian tarif baru yang akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2025. Kebijakan ini menargetkan sejumlah produk impor, mulai dari obat-obatan hingga furnitur, dengan alasan untuk melindungi industri manufaktur dalam negeri.
Dalam unggahan di media sosial pada Kamis (25/9/2025), Trump menegaskan bahwa pemerintah akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap semua produk farmasi bermerek dan berpaten, kecuali perusahaan farmasi tersebut sedang membangun fasilitas produksi di AS. Ia menjelaskan, kriteria "sedang membangun" mencakup proyek yang sudah memulai konstruksi atau sedang dalam tahap pembangunan aktif.
Selain itu, Trump juga menetapkan tarif 50 persen untuk kabinet dapur dan kamar mandi serta produk sejenis, sementara furnitur berlapis kain akan dikenakan tarif 30 persen. Menurutnya, kebijakan ini muncul akibat derasnya impor produk-produk tersebut ke pasar AS.
“Produk-produk ini masuk dalam jumlah besar dan merugikan produsen lokal. Kita harus melindungi manufaktur demi keamanan nasional dan kepentingan lainnya,” tulis Trump dikutip Antara.
Tidak hanya itu, Trump juga mengumumkan tarif 25 persen untuk truk berat yang diproduksi di luar AS. Ia menilai langkah ini penting untuk menjaga keberlangsungan pengemudi truk domestik serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Baca juga:
Trump Berlakukan Tarif Baru Mulai 1 Oktober: Obat, Furnitur, hingga Truk Berat Terkena DampakDampak Tarif Sebelumnya
Kebijakan tarif bukan hal baru dalam pemerintahan Trump. Sebelumnya, tarif terhadap baja, aluminium, tembaga, dan mobil sempat membuat produsen otomotif AS mencari alternatif pasokan dari Meksiko melalui kelonggaran Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
Data dari Bureau of Labor Statistics mencatat harga furnitur di pasar AS pada Agustus 2025 naik 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Furnitur ruang tamu dan ruang makan bahkan melonjak hingga 9,5 persen dalam 12 bulan terakhir.
Untuk sektor farmasi, Trump sebelumnya menyatakan tarif awal akan dimulai dengan skala kecil, sebelum naik menjadi 150 persen dalam 18 bulan, dan akhirnya 250 persen. Rencana ini sudah memicu langkah antisipasi dari produsen besar yang mulai membangun atau memperluas pabrik di AS. Namun, produsen kecil masih menghadapi ketidakpastian terkait dampak kebijakan tersebut.
Uji di Mahkamah Agung
Di sisi lain, Mahkamah Agung AS dijadwalkan membahas apakah pemerintahan Trump berhak menggunakan wewenang darurat untuk menerapkan tarif secara luas terhadap negara lain pada Oktober mendatang.
Kebijakan tarif ini diprediksi akan menimbulkan perdebatan sengit di dalam negeri, khususnya terkait dampaknya pada harga konsumen dan daya saing industri lokal.