Selasa, 30 Desember 2025

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Usai Musibah Ambruknya Mushala


 Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Usai Musibah Ambruknya Mushala Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (kanan) menggelar konferensi pers seusai melakukan pertemuan Gedung Kementerian PU, Jakarta, Selasa (7/10/2025). ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan membangun ulang Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Langkah ini diambil usai bagian mushala ponpes tersebut ambruk dan menyebabkan 63 santri meninggal dunia.

Menteri PUPR Dody Hanggodo menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya akan melakukan perbaikan atau revitalisasi, melainkan pembangunan total dari nol demi menjamin keamanan dan kelayakan bangunan ke depan.

“Setelah saya tinjau langsung, kondisi bangunan sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki. Lebih baik dibangun baru agar hasilnya lebih kuat dan aman,” ujar Menteri Dody usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Pembangunan Gunakan Dana APBN, Swasta Bisa Ikut Bantu

Kementerian PUPR saat ini masih menghitung kebutuhan anggaran pembangunan ulang bersama instansi terkait. Menurut Dody, dana utama akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, pihak swasta juga dipersilakan berpartisipasi dalam bentuk bantuan atau kolaborasi.

“Insya Allah cukup dari APBN, tapi kami juga terbuka untuk dukungan swasta. Yang penting pembangunan bisa segera dilakukan,” tambahnya.

Ia menambahkan, meskipun secara regulasi anggaran pondok pesantren berada di bawah Kementerian Agama, namun karena peristiwa ini termasuk kondisi darurat, maka Kementerian PUPR mengambil peran langsung.

Pemerintah Siapkan Hotline untuk Laporan Bangunan Sekolah dan Pesantren Rawan Ambruk

Sementara itu, Menko Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa pemerintah akan segera membuka layanan hotline nasional bagi masyarakat yang ingin melaporkan bangunan sekolah atau pesantren yang berisiko roboh.

“Hotline ini kami buka agar pesantren-pesantren bisa berkonsultasi dan melapor jika bangunannya rawan. Nomor layanan akan segera kami umumkan,” jelasnya dikutip Antara.

Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya tragedi serupa dan menjadi bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap keselamatan santri serta tenaga pengajar.

Tragedi Ponpes Al Khoziny: 63 Santri Meninggal Dunia

Sebagai informasi, musibah ambruknya mushala lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/9/2025). Saat kejadian, ratusan santri sedang menunaikan shalat berjamaah di area tersebut.

Tim SAR gabungan yang dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengevakuasi seluruh korban. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, mengonfirmasi bahwa 63 jenazah berhasil ditemukan dan seluruh korban telah teridentifikasi.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya standar keamanan bangunan di lembaga pendidikan berbasis pesantren, terutama yang memiliki konstruksi bertingkat.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru