Selasa, 30 Desember 2025

Gelombang Investasi Korea Mengalir ke Indonesia, Danantara Siap Jadi Pemain Utama


 Gelombang Investasi Korea Mengalir ke Indonesia, Danantara Siap Jadi Pemain Utama ‎Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan pidato dalam acara Indonesia-Brazil Business Forum di Jakarta, Kamis (23/10/2025). (ANTARA/Aji Cakti)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Arus investasi dari Korea Selatan terus mengalir deras ke Indonesia. Sejumlah perusahaan besar seperti Lotte, EcoPro, dan Posco dikabarkan semakin memperkuat kehadirannya di Tanah Air lewat proyek-proyek bernilai miliaran dolar.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan komitmen baru ini menandai kepercayaan tinggi investor Korea terhadap prospek ekonomi Indonesia, terutama di sektor hilirisasi industri, kimia, baterai listrik, dan baja.

“Saya sudah bertemu dengan beberapa perusahaan Korea yang sudah berinvestasi di Indonesia, seperti EcoPro dan Lotte. Mereka menyelesaikan investasi besar senilai sekitar 4 miliar dolar AS, dan bahkan tengah menyiapkan ekspansi baru,” kata Rosan di sela KTT APEC 2025 di Gyeongju, Jumat (31/10/2025).

Menurut Rosan, Chairman Lotte dijadwalkan datang ke Indonesia untuk berdiskusi langsung dengan Danantara. Pertemuan itu akan membahas kemungkinan keterlibatan Danantara dalam proyek Lotte Chemical Complex di Cilegon, Banten.

Tak berhenti di situ, EcoPro juga menyiapkan tambahan investasi sebesar 2 miliar dolar AS untuk memperkuat rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia. Rosan mengaku sudah bertemu dengan pimpinan EcoPro di Seoul dan membuka peluang bagi Danantara untuk memiliki saham dalam proyek tersebut.

“Kami sedang mengkaji penawaran kepemilikan 35 persen saham di proyek Lotte di Cilegon, dengan nilai ekuitas sekitar 1,7 miliar dolar AS. Proyek ini sudah selesai, risikonya terukur, dan kami melihat potensi besar di dalamnya,” jelasnya dikutip Antara.

Ia menambahkan, skema pendanaan proyek kemungkinan dilakukan secara langsung oleh Danantara tanpa melalui BUMN.

Sementara itu, pembicaraan dengan Posco juga terus berlanjut untuk memperluas kerja sama bersama Krakatau Steel dalam pengembangan industri baja nasional.

Rosan menegaskan, langkah-langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dan Danantara untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat hilirisasi dan manufaktur di Asia Tenggara.

“Investasi dari Korea bukan sekadar tambahan modal, tapi bentuk kepercayaan terhadap masa depan ekonomi hijau dan industri berkelanjutan di Indonesia,” tutup Rosan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru