Loading
Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (31/10/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia menegaskan bahwa keterlibatan warga negara asing (WNA) di jajaran direksi perusahaan pelat merah bukanlah keputusan yang bernuansa politik, melainkan murni berbasis profesionalisme.
Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, menekankan bahwa para ekspatriat yang direkrut tidak memiliki afiliasi politik dan tidak berperan dalam pengambilan kebijakan negara.
“Mereka adalah profesional, bukan pejabat negara. Mereka bekerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan, bukan untuk mengatur urusan politik,” ujar Rohan dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Rohan menjelaskan, kehadiran tenaga profesional asing justru dapat memperkaya pengalaman industri di dalam negeri. Banyak di antara mereka membawa best practice dan roadmap sukses dari negara asal yang bisa dijadikan referensi dalam pengelolaan BUMN di Indonesia.
“Mereka membawa peta jalan yang pernah terbukti berhasil di tempat lain, dan itu bisa menjadi inspirasi bagi kita,” tambahnya.
Sesuai Payung Hukum dan Kebutuhan Profesional
Menurut Rohan, penempatan ekspatriat di jabatan tinggi BUMN tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
“Secara legal diperbolehkan. Bahkan di sektor pertambangan pun, kalau kita butuh ahli nikel misalnya, lebih baik kita rekrut langsung tenaga profesionalnya daripada mereka hanya menjadi konsultan dari luar,” ujarnya.
Seleksi Ketat dan Transfer Pengetahuan
Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menegaskan bahwa perekrutan WNA di lingkungan BUMN dilakukan secara sangat selektif.
“Kami pastikan ekspatriat yang direkrut bisa memberikan transfer teknologi dan pengetahuan, sekaligus membawa BUMN ke standar internasional,” kata Rosan di acara 1
Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Optimism on 8 Percent Economic Growth di Jakarta, Kamis (16/10/2025). Rosan menambahkan, langkah ini juga diambil untuk meminimalkan potensi munculnya sentimen negatif di lingkungan BUMN.
Contoh: Dua Ekspatriat di Garuda Indonesia
Salah satu contoh nyata adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yang kini memiliki dua ekspatriat di jajaran direksinya: Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi.
Menurut Rosan, hal ini menunjukkan keseriusan Danantara dalam mendorong transformasi di Garuda Indonesia.
“Kami sudah menginvestasikan dana sekitar 400 juta dolar AS ke Garuda dan masih akan bertambah. Maka manajemen yang profesional dan berpengalaman menjadi kunci,” ujarnya dikutip Antara.
Rosan memastikan, kedua ekspatriat tersebut memiliki pengalaman panjang di industri penerbangan internasional dan diharapkan dapat memperkuat posisi Garuda di kancah global.