Selasa, 30 Desember 2025

Video Commerce Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia


 Video Commerce Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Country Director Google Indonesia, Veronica Utami (kanan) saat memberikan paparan laporan e-Conomy SEA 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (13/11/2025). ANTARA/Adimas Raditya

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Tren belanja berbasis video atau video commerce kini berubah menjadi salah satu pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, dalam pemaparan laporan e-Conomy SEA 2025 di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, Indonesia menjadi negara dengan perkembangan video commerce tercepat di Asia Tenggara, bahkan memimpin jauh dibanding negara lain di kawasan. Format belanja interaktif ini mencatat lonjakan transaksi hingga 2,6 miliar kali dalam setahun terakhir—angka yang dinilainya sebagai “pertumbuhan fenomenal”.

Veronica menjelaskan bahwa transaksi melalui konten video naik 90 persen dari tahun sebelumnya. “Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam pola belanja masyarakat. Konsumen kini mencari pengalaman yang lebih visual, cepat, dan meyakinkan,” ujarnya.

Pendapatan Digital Asia Tenggara Stabil, E-Commerce dan Video Commerce Jadi Penggerak Utama

Dalam laporan yang sama, e-Conomy SEA 2025 mencatat pertumbuhan pendapatan digital di Asia Tenggara bertahan di angka 15 persen per tahun. Sektor e-commerce dan video commerce menjadi dua pilar utama yang memperluas sumber pendapatan baru di kawasan.

Di Indonesia sendiri, lonjakan transaksi video commerce turut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penjual online. Dalam satu tahun, jumlah penjual daring tumbuh 75 persen, mencapai sekitar 800 ribu toko dan kreator penjual aktif di berbagai platform.

Kategori seperti fesyen, aksesori, kecantikan, dan perawatan diri menjadi penyumbang hampir setengah dari total nilai transaksi, menandai perubahan perilaku belanja masyarakat yang semakin impulsif dan dipengaruhi konten kreator.

YouTube Jadi Penggerak Perilaku Belanja Baru

Veronica juga menekankan peran besar YouTube sebagai salah satu platform yang membentuk kebiasaan belanja masyarakat. Waktu tonton video yang berkaitan dengan belanja meningkat lebih dari 400 persen dalam satu tahun terakhir.

“Artinya, audiens tidak hanya menonton, tetapi juga membeli setelah melihat konten yang relevan,” kata Veronica. Ia menilai kreativitas para konten kreator kini menjadi jembatan baru antara merek dan pembeli dikutip Antara.

YouTube disebut kini menjadi bagian penting dalam perjalanan belanja konsumen di Indonesia—mulai dari fase penemuan produk, membangun kepercayaan, hingga mendorong transaksi.

Dengan pertumbuhan yang begitu cepat, Veronica berharap UMKM dan pelaku e-commerce dapat memanfaatkan momentum ini. Video commerce dinilai bukan lagi tren sementara, melainkan strategi yang perlu dimaksimalkan untuk memenangkan pasar digital.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru