Selasa, 30 Desember 2025

AI Berpotensi Ciptakan 46 Juta Lapangan Kerja Baru: Kadin Dorong Transformasi SDM Indonesia


 AI Berpotensi Ciptakan 46 Juta Lapangan Kerja Baru: Kadin Dorong Transformasi SDM Indonesia Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (tengah) dalam konferensi pers jelang Rapat Pimpinan Nasional 2025 Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (25/11/2025). (ANTARA/Aji Cakti)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan bahwa teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bukan hanya ancaman, tetapi juga peluang besar bagi dunia kerja di masa depan.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengungkapkan bahwa perkembangan AI dapat menggantikan sekitar 23 juta pekerjaan di Indonesia sebelum 2035. Namun di saat yang sama, teknologi ini juga diproyeksikan menciptakan 46 juta lapangan kerja baru di berbagai sektor.

“Pertanyaannya adalah bagaimana kita menyikapi transformasi ini? AI membuka ruang baru bagi industri data center, keamanan siber, dan berbagai bisnis digital lainnya,” ujar Anindya dalam konferensi pers jelang pelaksanaan Rapimnas Kadin Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Menurutnya, Kadin ingin berada di garis depan dalam mendorong pemanfaatan AI secara produktif. Tujuannya bukan hanya efisiensi biaya, tetapi juga memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.

“Kita ingin memastikan bahwa penerapan AI ini menumbuhkan ekonomi, menciptakan pekerjaan baru, bukan sekadar menggantikan manusia,” jelasnya.Isu AI dan kesiapan tenaga kerja menjadi salah satu topik utama dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2025 yang digelar pada 30 November–2 Desember 2025 di Jakarta.

Rapimnas tahun ini mengusung tema: “Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja, untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia.”

Anindya menegaskan bahwa kerja kolaboratif antara dunia usaha, pemerintah, dan akademisi sangat diperlukan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi nasional. Sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk para menteri dan kepala lembaga, dijadwalkan hadir dalam agenda tersebut.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menekankan pentingnya perguruan tinggi memperkuat kapasitas akademik agar mampu memenuhi kebutuhan talenta digital dan spesialis AI yang terus meningkat.

Airlangga menyebut, teknologi AI dan semikonduktor adalah alat untuk memperkuat produktivitas nasional, bukan tujuan akhir. Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa memenangkan persaingan ekonomi global melalui SDM unggul di bidang teknologi.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru