Loading
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur NTT Melkiades Laka Lena, didampingi Wagub NTB Indah Dhamayanti Putri dan Managing Director Danantara Rohan Hafas, usai penandatanganan kerja sama nota kesepahaman (MoU) antartiga provinsi, di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (25/11/2025). ANTARA/Nur Imansyah
MANDALIKA, ARAHKITA.COM — Tiga gubernur dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menyatukan langkah untuk memperjuangkan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau. Upaya ini menjadi bagian penting dari kerja sama Regional Bali–NTB–NTT (KRBNN), yang ditandatangani di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (25/11/2025).
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan bahwa transportasi yang terhubung dan terjangkau adalah kunci untuk menggerakkan sektor pariwisata di kawasan tiga provinsi tersebut. Menurutnya, Bali, NTB, dan NTT memiliki destinasi unggulan yang saling melengkapi, sehingga konektivitas darat, laut, dan udara perlu diperkuat.
“Kami bertiga akan mengidentifikasi jalur dan rute baru yang bisa menghubungkan destinasi wisata antardaerah. Yang kami kejar bukan hanya konektivitas, tapi juga bagaimana masyarakat bisa menikmati harga tiket yang lebih ramah,” ujar Iqbal.
Ia menambahkan, tingginya harga tiket pesawat ke sejumlah destinasi di kawasan Nusa Tenggara memang menjadi perhatian. Karena itu, tim dari masing-masing Dinas Perhubungan akan memetakan persoalan secara rinci. Jika ditemukan hambatan struktural, ketiga gubernur berkomitmen untuk menyampaikannya bersama-sama ke pemerintah pusat maupun maskapai.
“Akan lebih kuat kalau kami bicara bersama. Dengan bersuara sebagai tiga provinsi sekaligus, maskapai dan pemerintah pusat pasti lebih mendengar,” kata Iqbal.
Gubernur Bali I Wayan Koster memandang kerja sama ini bukan hanya soal transportasi dan pariwisata, tetapi juga momentum untuk mempererat hubungan historis yang sudah terjalin sejak era “Sunda Kecil” pada 1958.
“Kita melanjutkan ikatan sejarah itu. Hari ini kami sepakat memperkuat kolaborasi, mulai dari pariwisata, perhubungan, energi terbarukan, perdagangan, hingga ekspor-impor,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur NTT Melkiades Laka Lena menyebut pertemuan di Mandalika sebagai langkah maju dibandingkan pertemuan sebelumnya di Bali. Kali ini, ketiganya langsung mengeksekusi sejumlah program bersama yang dinilai menguntungkan bagi seluruh wilayah.
Melkiades menuturkan bahwa pertemuan lanjutan akan digelar di NTT dengan format lebih besar, melibatkan seluruh bupati dan wali kota dari tiga provinsi. Tujuannya agar program unggulan tiap daerah bisa saling terkoneksi dan memperkuat daya saing kawasan.
“Pertemuan di Mandalika ini punya makna penting: tiga provinsi Sunda Kecil siap berlari lebih cepat mengejar ketertinggalan. Dan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia dari kawasan timur,” tuturnya dikutip Antara.
Melalui langkah bersama ini, Bali, NTB, dan NTT berharap sektor pariwisata dan konektivitas antarwilayah bisa semakin kuat, sekaligus membuka akses perjalanan yang lebih hemat bagi masyarakat.