Selasa, 30 Desember 2025

Rupiah Menguat: Sinyal Dovish The Fed Angkat Sentimen Pasar


 Rupiah Menguat: Sinyal Dovish The Fed Angkat Sentimen Pasar Ilustrasi - Petugas menghitung uang dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Rupiah kembali menunjukkan tenaga positif pada pembukaan perdagangan Rabu (26/11/2025). Kurs mata uang garuda bergerak menguat 12 poin atau sekitar 0,07 persen di posisi Rp16.645 per dolar AS, naik dari penutupan sebelumnya di Rp16.657 per dolar AS.

Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menyebut bahwa salah satu pemicu utama penguatan rupiah berasal dari perubahan nada kebijakan para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang cenderung dovish. Sikap ini memberi ruang lebih besar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat.

Menurut Josua, pernyataan Gubernur The Fed Christopher Waller yang kembali menegaskan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 semakin diperkuat oleh komentar serupa dari Mary Daly. Kompaknya pernyataan ini memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Open Market Committee (FOMC) akan mengambil langkah nyata untuk menurunkan suku bunga.

Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter tersebut langsung terlihat pada pergerakan pasar. Peluang pemangkasan suku bunga kini mencapai hampir 83 persen, naik tajam dari sekitar 70 persen pekan sebelumnya, dengan potensi pemotongan seperempat poin dikutip Antara.

Selain sinyal dari The Fed, faktor eksternal turut memberi dorongan tambahan. Meredanya ketegangan geopolitik dan kabar kemajuan menuju perjanjian damai Rusia–Ukraina — setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengonfirmasi proses negosiasi yang terus berjalan — memperbaiki sentimen risiko global. Kombinasi ini turut menekan dolar AS dan membuka ruang penguatan bagi rupiah.

Dengan kondisi tersebut, Josua memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak dalam rentang Rp16.575 – Rp16.675 per dolar AS.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru