Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Tunggu Sinyal Kebijakan Moneter 2026


 IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Tunggu Sinyal Kebijakan Moneter 2026 Ilustrasi Karyawan memotret layar pergerakan indeks harga saham gabungan IHSG. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjejak akhir pekan dengan nada optimistis. Mengawali perdagangan Jumat, indeks acuan Bursa Efek Indonesia tersebut dibuka menguat tipis 9,80 poin atau 0,11% ke level 8.555,66. Sementara itu, indeks LQ45 justru bergerak sedikit terkoreksi 0,09% ke posisi 851,25.

Dinamika pasar hari ini banyak dipengaruhi ekspektasi terhadap arah kebijakan moneter domestik tahun 2026. Fokus investor tertuju pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, yang berlangsung hari ini. Selain menanti panduan kebijakan, pasar juga memperhitungkan kemungkinan hadirnya Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai dapat memperkuat sentimen positif.

Dari sisi nilai tukar, rupiah menunjukkan penguatan seiring melandainya posisi dolar AS. Ekspektasi pasar terhadap Kevin Hassett sebagai calon Ketua The Fed yang cenderung berhaluan dovish ikut mendorong optimisme. Kepercayaan terhadap stabilitas rupiah juga meningkat berkat strategi intervensi BI—mulai dari spot, NDF, hingga dukungan DHE SDA.

Sinyal dari mancanegara turut memberi warna bagi pergerakan saham. Probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025 kini melonjak hingga 85%, jauh lebih tinggi dibanding sepekan sebelumnya yang hanya 30%. Meski sempat dihantui kekhawatiran bubble akibat belanja Artificial Intelligence (AI) berlebihan, pelaku pasar tetap memandang positif arah pasar global.

Minimnya data ekonomi AS menyusul shutdown pemerintahan selama 43 hari membuat komentar pejabat The Fed seperti Mary Daly dan Christopher Waller menjadi acuan pasar. Namun demikian, ekses belanja AI yang terlalu agresif dinilai masih berpotensi menekan reli penguatan saham global ke depan dikutip Antara.

Dari pasar regional dan global, mayoritas bursa Eropa pada Kamis (27/11) ditutup menguat tipis. Euro Stoxx 50 naik 0,10%, DAX Jerman menguat 0,18%, dan CAC Prancis menanjak 0,04%. Di sisi lain, FTSE 100 Inggris bergerak melemah tipis 0,02%. Wall Street sendiri tidak beroperasi karena libur Thanksgiving.

Sementara di Asia pagi ini, pergerakan bursa variatif. Nikkei Jepang turun 0,07% ke level 50.132,00, Hang Seng Hong Kong melemah 0,20%, sementara Shanghai Composite naik tipis 0,11%. Indeks Strait Times Singapura justru memimpin penguatan di kawasan dengan kenaikan 0,50%.

Di tengah kombinasi sentimen domestik dan global, peluang penguatan IHSG diperkirakan masih terbuka. Pasar kini menunggu clue lebih jelas dari arah moneter BI untuk tahun 2026—yang bisa menjadi penentu arah besar pasar ke depan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru