Loading
Ilustrasi - IHSG melemah. (Foto: Antara)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Perdagangan saham Indonesia pada Jumat sore ditutup dengan sentimen negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan reli-reli sebelumnya dan berakhir melemah, seiring maraknya aksi profit taking pelaku pasar setelah indeks sempat membukukan rekor tertinggi di pekan yang sama.
Pada penutupan sesi hari ini, IHSG turun 37,15 poin atau 0,43% ke level 8.508,71, sementara indeks saham unggulan LQ45 ikut terkoreksi 6,27 poin atau 0,74% ke posisi 845,76. Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebut koreksi wajar terjadi karena sebagian investor memilih mengamankan keuntungan setelah penguatan signifikan yang berlangsung beberapa hari terakhir.
Daya Tunggu Pasar pada Data Ekonomi Pekan Depan
Selain profit taking, pelaku pasar juga tengah menahan diri menunggu sederetan rilis data ekonomi domestik. Pekan depan akan terbit data PMI manufaktur, neraca perdagangan, inflasi November, serta cadangan devisa.
Konsensus memperkirakan neraca dagang Oktober 2025 tetap surplus sekitar USD 3,8 miliar, sedikit lebih rendah dari posisi September sebesar USD 4,34 miliar. Inflasi juga diperkirakan berada di 0,3% (mtm) dan 2,8% (yoy), mencerminkan stabilitas harga di tengah aktivitas ekonomi yang masih terjaga.
Sentimen dari Asia: Fokus ke Jepang dan Potensi Kenaikan Suku Bunga
Dari eksternal, pasar Asia turut memberikan warna pada pergerakan indeks. Jepang melaporkan inflasi Oktober turun menjadi 2,7%, namun inflasi inti justru naik ke 2,8%, masih berada di atas target Bank of Japan. Kondisi ini memperbesar peluang kenaikan suku bunga acuannya dalam waktu dekat — sebuah faktor yang kerap memicu pergerakan dana global dari pasar berkembang.
Sektor dan Saham yang Mencuri Perhatian
Meskipun IHSG terkoreksi, beberapa sektor tetap tampil positif. Energi memimpin penguatan dengan kenaikan 1,16%, diikuti properti 0,82% dan infrastruktur 0,56%. Di sisi lain, teknologi melemah terdalam 1,91%, disusul kesehatan -0,58% dan bahan baku -0,57%.
Untuk saham individu, penguatan terbesar tercatat pada NASI, STAR, PSKT, PADI, dan ROCK, sementara BHAT, ESTI, BOGA, ESIP, dan CBUT menjadi top losers.
Aktivitas pasar hari ini terhitung aktif dengan 2,34 juta transaksi, volume perdagangan mencapai 41,12 miliar saham senilai Rp20,37 triliun. Tercatat 282 saham menguat, 370 saham melemah, dan 159 stagnan dikutip Antara.
Pergerakan Bursa Asia
Di sisi regional, indeks saham Asia bergerak variatif:
Bursa Perubahan
Nikkei -35,10 poin (-0,07%)
Shanghai +13,14 poin (+0,34%)
Hang Seng +87,04 poin (+0,34%)
Straits Times +14,62 poin (+0,32%)
IHSG menutup pekan ini dalam tekanan koreksi sehat setelah reli mengesankan sebelumnya. Dengan sederetan agenda ekonomi dalam waktu dekat, pelaku pasar diperkirakan tetap selektif sembari menilai arah kebijakan dan potensi katalis penggerak indeks di awal pekan depan