Loading
Ilustrasi - Jalan raya di Jakarta. ANTARA/Xinhua
MANILA, ARAHKITA.COM — Upaya memperkuat konektivitas di pesisir selatan Pulau Jawa mendapat dorongan baru. Asian Development Bank (ADB) pada Rabu (3/12) mengumumkan persetujuan pinjaman sebesar 300 juta dolar AS untuk pembangunan ruas jalan tahan bencana sepanjang sekitar 72 kilometer di Jawa Timur.
Proyek ini dirancang untuk membuka akses yang lebih cepat antara wilayah pertanian di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, yang selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur. Jalan yang ada sebelumnya sempit dan belum terhubung langsung, membuat perjalanan bisa memakan waktu hingga delapan jam. Dengan kehadiran jalan baru yang menjadi “missing link” tersebut, waktu tempuh diperkirakan akan turun drastis menjadi hanya sekitar dua jam.
ADB menjelaskan bahwa pembangunan ini mengusung pendekatan infrastruktur adaptif terhadap perubahan iklim. Sejumlah teknologi dan rekayasa ramah lingkungan akan diterapkan, mulai dari peningkatan kapasitas hidraulik untuk mengurangi risiko banjir, perlindungan lereng dengan metode biorekayasa berbasis alam, hingga pembangunan jembatan tahan cuaca ekstrem yang dapat menjadi jalur alternatif saat terjadi bencana.
“Proyek ini akan meningkatkan daya saing Indonesia dan memperkuat ketahanan infrastrukturnya. Langkah ini juga membuka peluang pembangunan ekonomi yang lebih merata antara wilayah utara-tengah Jawa yang sudah berkembang dengan kawasan selatan yang konektivitasnya masih terbatas,” ujar ADB dalam keterangan resminya dikutip Antara.
Tidak hanya fokus pada aspek teknis, proyek jalan ini juga mengusung prinsip inklusivitas. ADB memastikan bahwa sedikitnya 10 persen posisi pekerjaan konstruksi terampil akan diberikan kepada perempuan. Selain itu, program keselamatan jalan yang diterapkan akan memperhatikan kebutuhan perempuan, anak-anak, hingga penyandang disabilitas, sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan secara lebih luas.
Pembangunan jalan tahan bencana ini diharapkan menjadi tonggak penting untuk membuka akses pasar, memperkuat layanan pendidikan dan kesehatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang pesisir selatan Jawa.