Selasa, 30 Desember 2025

Rupiah Menguat di Tengah Lesunya Data Ekonomi AS, BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga


 Rupiah Menguat di Tengah Lesunya Data Ekonomi AS, BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Rabu (17/12/2025) pagi, bergerak menguat 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.665 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.691 per dolar AS.

Penguatan kurs rupiah sejalan dengan data ekonomi Amerika Serikat yang lesu akibat dampak penutupan pemerintah. Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, mengatakan, “Data pasar tenaga kerja dan sektor riil menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap lesu pada November 2025.”

Tercatat, data Non-Farm Payrolls (NFP) AS menyusut 105 ribu pada Oktober 2025, membalikkan peningkatan 108 ribu pada bulan sebelumnya, sebelum pulih sedikit dengan melonjak 64 ribu pada November 2025. Secara keseluruhan, NFP turun bersih 41 ribu selama Oktober-November 2025, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan 25 ribu.

Tingkat pengangguran AS juga naik menjadi 4,6 persen pada November 2025 dari 4,4 persen pada September 2025, melebihi perkiraan konsensus sebesar 4,5 persen. Selain itu, penjualan ritel AS pada Oktober 2025 stagnan di 0,0 persen month to month (mom), turun dari 0,1 persen mom sebelumnya dan di bawah ekspektasi peningkatan 0,1 persen mom.

Di sisi lain, investor menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini. Josua memperkirakan, “BI akan mempertahankan suku bunga kebijakan di 4,75 persen, mencerminkan sikap hati-hati untuk menjaga stabilitas rupiah. Kami perkirakan rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.625–Rp16.725 per dolar AS selama sesi perdagangan hari ini.”

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru