Selasa, 30 Desember 2025

Rupiah Stabil Jelang Rilis Data Keyakinan Konsumen


 Rupiah Stabil Jelang Rilis Data Keyakinan Konsumen Rupiah stabil sedangkan IHSG melemah jelang rilis laporan Keyakinan Konsumen Indonesia bulan April. (Medcom.Id)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Rupiah stabil sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan melemah menjelang rilis laporan Keyakinan Konsumen Indonesia bulan April.

Hal tersebut disampaikan Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga dalam rilis yang diterima redaksi arahkita.com. Rupiah berpotensi menguat apabila keyakinan konsumen Indonesia semakin membaik.

Walau begitu menurut Lukman, peningkatan kurs Rupiah mungkin terbatas oleh faktor eksternal. Karena Dolar dapat terangkat oleh prospek kenaikan suku bunga AS dan naiknya ekspektasi inflasi, mata uang pasar berkembang termasuk Rupiah mungkin tetap tertekan.

Dolar yang menguat secara agresif dapat memaksa Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga acuan demi menyelamatkan Rupiah.

Terkait prospek forex, kata Lukman, Rupiah stabil terhadap Dolar dan harga bergerak mendekati 13935 pada saat laporan ini dituliskan. Dengan peningkatan antisipasi menjelang rilis NFP AS di hari Jumat, USDIDR dapat mengalami volatilitas lebih tinggi.

Investor yang mencari peluang cepat untuk menyerang Pound kata Lukman menemukannya pada hari Kami (3/5/2018)s setelah rilis data menunjukkan bahwa sektor jasa Inggris pulih lebih lambat dari yang diharapkan bulan lalu.

PMI sektor jasa Inggris meningkat menjadi 52.8 di bulan April, lebih tinggi dari bulan Maret yaitu 51.7, namun di bawah prediksi pasar yaitu 53.5. Data sektor jasa yang lambat ini dapat memicu pesimisme dan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi tetap terhambat.

Ekspektasi bahwa Bank of England akan meningkatkan suku bunga pekan depan semakin menurun setelah laporan PMI yang mengecewakan hari ini. GBPUSD merosot menuju 1.3573 pada saat laporan ini dituliskan.

Pound sambung Lukman dapat semakin merosot apabila ketidakpastian Brexit dan penurunan ekspektasi kenaikan suku bunga Inggris memberi risiko turun. Divergensi kebijakan moneter yang semakin besar antara BoE dan Fed dapat memberi alasan bagi bears untuk mengantarkan GBPUSD ke level yang tak pernah tersentuh sejak Desember 2017 yaitu di kisaran 1.3400.

Dari sudut pandang teknikal menurut Lukman, GBPUSD tetap sangat bearish di grafik harian. Ditemukan level tertinggi yang konsisten lebih rendah (LH) serta level terendah yang lebih rendah (LL) sedangkan MACD melintas ke bawah. Breakdown di bawah 1.3640 dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju 1.3580 kemudian 1.3500.

Minyak Mentah WTIHarga minyak menguat di hari Kamis (3/5/2108) karena investor mengabaikan kenaikan persediaan minyak mentah AS dan berfokus pada pemangkasan pasokan OPEC dan perkembangan situasi nuklir Iran.

Aksi harga mengatakan bahwa WTI bulls tetap sangat mengandalkan ketegangan geopolitik dan kekhawatiran kekurangan pasokan untuk mempertahankan peningkatan harga saat ini. Harga minyak dapat semakin meningkat apabila AS mundur dari kesepakatan nuklir Iran 2015, tapi kenaikan ini sepertinya tetap dibatasi oleh produksi minyak serpih AS yang tinggi.

Sementara harga minyak kata Lukman tetap tidak stabil dan apresiasi Dolar dapat mempercepat penurunan. Dari sudut pandang teknikal, WTI bulls menampilkan pertanda awal kelelahan di grafik harian dan resistance terlihat di $69.00. Jika bulls gagal bertahan di atas level $67.50, maka harga dapat melemah ke arah $67.00 dan kemudian $66.00.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru