Rabu, 31 Desember 2025

Prabowo soal Utang Pemerintah Terus Naik Rp1 Triliun, Begini Komentar Wapres JK


  • Selasa, 04 September 2018 | 15:51
  • | Ekonomi
 Prabowo soal Utang Pemerintah Terus Naik Rp1 Triliun, Begini Komentar Wapres JK Wapres Jusuf Kalla. (Net)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menyindir soal utang pemerintah. Prabowo mengatakan utang pemerintah terus naik Rp 1 triliun setiap hari. Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam acara bedah buku Pandangan Straregi Prabowo Subianto Paradoks Indonesia.

"Utang pemerintah kita naik terus, 95 juta orang masih hidup miskin. Utang pemerintah naik terus, sekarang hitungannya naiknya adalah Rp 1 triliun tiap hari, utang," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu, 1 September 2018.

Prabowo menyindir orang yang mengatakan utang banyak tidak menjadi masalah. "Tapi para ahli yang mengerti utang ini mengancam kedaulatan negara kita," ujar Prabowo.

Sedangkan Kementerian Keuangan telah merilis soal utang per 31 Juli 2018. Jumlah utang pemerintah semester II itu sebesar Rp 4.253 triliun. Jumlah tersebut sebanding sebanding dengan 29,74 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait dengan utang Pemerintah yang naik Rp1 triliun setiap harinya, Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres RI, Jakarta, Selasa (4/9/2018), mengatakan bahwa utang menjadi wajar dilakukan oleh sebuah negara, apalagi Indonesia yang sedang melakukan pembangunan infrastruktur.

Ia mengatakan bahwa semua negara yang ingin membangun itu sama dengan perusahaan. Semua negara yang membangun butuh dana. Kalau tidak punya modal, harus meminjam.

"Negara mana saja menjalankan itu, cuma caranya beda," kata Wapres.

Di Amerika Serikat, Wapres mengatakan bahwa pinjaman dilakukan dengan mencetak dolar, sementara pemerintah Jepang meminjam dari dana pensiun warganya.

Sementara itu, Indonesia, karena rupiah tidak laku di luar negeri, Pemerintah melakukan pinjaman uang kepada Band Dunia dan perbankan.

JK menegaskan bahwa kepemilikan utang Indonesia bukan hal yang perlu dikhawatirkan selama Pemerintah mampu membayarnya.

"Jadi, bukan soal Rp1 triliun, melainkan mampu dibayar atau tidak? Sekarang ini, ya, kita mampu membayarnya. Selama kita bisa bayar, bukan urusan T-nya (triliun), melainkan kita bisa bayar atau tidak," tegas Wapres Kalla sebagaimana diberitakan Antara.Terkait dengan nominal utang, JK mengatakan bahwa Kementerian Keuangan saat ini belum menghitung secara perinci total utang yang dimiliki Pemerintah.

"Saya belum hitung seperti itu. Akan tetapi, memang jumlahnya (dihitung) per tahun, kita tidak hitung per hari. Ada tambahan Rp200 triliun, ada mungkin Rp300 triliun," katanya.

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru