Selasa, 30 Desember 2025

Menakar Kesuksesan Timor Leste sebagai Anggota Baru ASEAN: Antara Harapan dan Tantangan


 Menakar Kesuksesan Timor Leste sebagai Anggota Baru ASEAN: Antara Harapan dan Tantangan Dr. Jeanne Francoise, Perempuan Pertama Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan RI dan Dosen Tetap Hubungan Internasional, President University. (Foto: Istimewa)

Oleh: Dr. Jeanne Francoise

Perempuan Pertama Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan RI, Dosen Tetap Hubungan Internasional, President University

Email: [email protected]

(Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili institusi tempat penulis bekerja)

Latar Historis: Dari Luka Sejarah Menuju Babak Baru

Ketika kita menengok ke belakang, perjalanan bangsa Timor Leste tak lepas dari dinamika panjang tentang identitas dan kedaulatan. Pertanyaan besar “Siapakah orang Timor Leste itu?” pernah menjadi refleksi mendalam dalam proses nation-building mereka.

Bagi sebagian masyarakatnya, memori menjadi bagian dari Indonesia pernah membentuk warna tersendiri dalam jati diri kebangsaan. Dari perspektif pertahanan Indonesia, lepasnya Timor Leste menjadi momentum yang mengingatkan bahwa diplomasi internasional dapat mengubah secara drastis tiga aspek fundamental pertahanan negara: keutuhan wilayah, kedaulatan, dan keselamatan bangsa.

Namun seperti luka sejarah pada bangsa lain, pengalaman pahit itu bisa menjadi pijakan menuju kematangan bernegara. Dalam teori Security Sector Reform (SSR), pasca-konflik sering diawali dengan rekonsiliasi melalui kelompok fasilitator (T-Group) yang mempertemukan kembali pihak-pihak yang pernah berseteru. Tujuannya sederhana namun mendalam: menyembuhkan luka batin bangsa.

Belajar dari Jerman: Menyembuhkan Melalui Kejujuran Sejarah

Jerman menjadi contoh bagaimana negara mampu bangkit dari trauma sejarah. Setelah Perang Dunia II, negara itu tidak menutupi masa kelam NAZI dan Holocaust. Sebaliknya, mereka membangun museum, mengajarkan sejarah secara utuh, lalu melangkah maju melalui restorasi ekonomi hingga menjadi salah satu pendiri Uni Eropa.

Bagi Timor Leste, pengalaman ini bukan untuk ditiru mentah-mentah, melainkan untuk dipelajari: bahwa menerima masa lalu adalah langkah penting menuju kemajuan nasional.

Timor Leste dan ASEAN: Sebuah Tonggak Baru

Ketika ASEAN resmi menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11, hal itu bukan hanya simbol politik, melainkan juga pengakuan atas tekad bangsa muda ini untuk tumbuh dan setara di kawasan. Sejak pengajuan keanggotaan pada 2011, Timor Leste menunjukkan keinginan kuat untuk memperkuat posisi diplomatiknya, meningkatkan ekonomi, serta memperluas jejaring budaya dan internasional.

Dengan populasi sekitar 1,3 juta jiwa, Timor Leste memang masih tergolong sebagai negara berpendapatan menengah ke bawah dan menyumbang hanya 0,1% dari PDB Asia Tenggara (Lowy Institute, 2025). Namun data sensus menunjukkan 72% penduduknya berusia di bawah 35 tahun (UNFPA, 2022) — sebuah modal besar bagi pembangunan ekonomi kreatif, teknologi, dan budaya muda.

Empat Indikator Penentu Kesuksesan Timor Leste di ASEAN

1. Kemajuan Ekonomi dan Akses Pasar Regional

Masuknya Timor Leste ke ASEAN membuka peluang percepatan ekonomi melalui penurunan tarif ekspor-impor dan integrasi perdagangan. Akses pasar ke 10 negara anggota lain dapat mendorong sektor ekonomi kreatif, pertanian, dan pariwisata untuk naik kelas.Bagi anak muda Timor Leste, keanggotaan ini menjadi peluang emas untuk memperluas jejaring bisnis, wirausaha, dan kerja sama lintas negara.

2. Akulturasi Budaya dan Infrastruktur Penunjang

Sebagai bagian dari ASEAN, Timor Leste diharapkan meningkatkan pembangunan infrastruktur — dari transportasi, telekomunikasi, hingga fasilitas publik. Infrastruktur yang baik bukan sekadar fisik, tetapi juga simbol kesiapan menerima arus budaya lintas negara.

Dengan pertumbuhan pariwisata dan potensi eco-tourism, negara ini berpeluang menjadi melting pot budaya baru di Asia Tenggara, sekaligus mendorong ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

3. Event dan Diplomasi Internasional

Menjadi tuan rumah berbagai pertemuan atau kegiatan regional akan menempatkan Timor Leste di peta diplomasi ASEAN. Event internasional akan menarik wisatawan, delegasi, dan investor baru. Dampaknya langsung terasa bagi masyarakat muda yang bisa terlibat dalam program magang, pekerjaan paruh waktu, hingga kolaborasi lintas industri.

4. Kontribusi terhadap Keamanan Regional

Dari sisi geopolitik, kehadiran Timor Leste memperkuat keamanan kawasan. Pembukaan kantor perwakilan dan kedutaan besar negara-negara ASEAN di Dili akan mendorong kerja sama pertahanan dan pengelolaan perbatasan.

Selain itu, Timor Leste perlu menyiapkan kapasitas menghadapi isu modern seperti keamanan siber, mitigasi bencana, dan pengelolaan maritim — isu-isu strategis yang kini jadi fokus ISEAS (2024).

Harapan di Tangan Generasi Muda

Keberhasilan Timor Leste di ASEAN tak hanya ditentukan oleh diplomasi atau kebijakan ekonomi, tetapi oleh semangat anak mudanya. Dalam dunia yang serba cepat dan kompleks — yang disebut era BANI (Brittle, Anxious, Non-linear, Incomprehensible) — kemampuan beradaptasi dan inovasi menjadi kunci.

Timor Leste kini tengah menulis bab baru sejarahnya: bangkit, belajar, dan berkontribusi di panggung Asia Tenggara, tanpa melupakan asal-usulnya.

Editor : Farida Denura
Penulis : Dr. Jeanne Francoise

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Suara Kita Terbaru