Loading
Wagub Bali I Nyoman Giri Prasta rapat terbatas bahas kolaborasi PSEL dengan pemerintah pusat di Denpasar, Sabtu (25/10/2025). ANTARA/ho-Pemprov Bali
DENPASAR, ARAHKITA.COM — Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau melalui kolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pembangunan fasilitas Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menyampaikan, sinergi lintas pihak menjadi kunci agar proyek strategis nasional ini dapat berjalan optimal.
“Bali siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan agar program PSEL ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Giri Prasta dalam rapat koordinasi terbatas di Denpasar, Sabtu (25/10/2025).
Rapat tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, serta CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani.
Energi Hijau dan Solusi Sampah Berkelanjutan
Baca juga:
Pertamina Bangun Ekosistem Energi Bersih, Dorong Transformasi Menuju Masa Depan Rendah KarbonMenurut Giri Prasta, kehadiran PSEL tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah, tetapi juga menjadi solusi ganda dalam menghasilkan energi bersih dan memperkuat kemandirian energi daerah.
“Program ini merupakan langkah konkret menuju energi hijau, sekaligus wujud tanggung jawab kita dalam menghadirkan solusi berkelanjutan terhadap masalah sampah,” imbuhnya.
Pemerintah Provinsi Bali berharap proyek PSEL mampu menciptakan dampak ekonomi sirkular, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat komitmen Indonesia terhadap pengendalian perubahan iklim.
“Dengan PSEL, kita tidak hanya menekan volume sampah, tapi juga menghasilkan listrik dari energi terbarukan yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas,” kata Wagub Bali dikutip Antara.
Fokus Bali: Denpasar dan Badung
Pemerintah pusat menargetkan proyek PSEL tidak hanya di Bali, namun juga di beberapa wilayah lain seperti DIY, Bogor Raya, Tangerang Raya, Kota Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.
Untuk tahap awal, lokasi PSEL di Bali telah ditetapkan di kawasan PT Pelindo Denpasar, dengan rencana pengolahan sampah sebanyak 1.000 ton per hari yang akan dikumpulkan dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Apabila seluruh fasilitas dan peralatan dari pemerintah pusat telah tiba, pengolahan energi dari sampah akan segera dimulai sebagai proyek percontohan energi hijau di Pulau Dewata.