Selasa, 30 Desember 2025

Pesan Terakhir Anas Al-Sharif: Jika Kata-kata Ini Sampai Kepadamu, Israel Telah Berhasil Membunuhku


 Pesan Terakhir Anas Al-Sharif: Jika Kata-kata Ini Sampai Kepadamu, Israel Telah Berhasil Membunuhku Pesan Terakhir Anas Al-Sharif, Jurnalis yang Terbunuh di Gaza. (The Guardian)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Anas al-Sharif, jurnalis Al Jazeera, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Minggu malam. Ia meninggalkan pesan terakhir yang menyentuh, ditujukan kepada keluarganya dan dunia.

Pernyataan berikut dipublikasikan secara anumerta di akun X milik Anas al-Sharif, setelah serangan terhadap sebuah tenda jurnalis di dekat rumah sakit al-Shifa di   Gaza. Total tujuh orang tewas termasuk al-Sharif, koresponden Al Jazeera Mohammed Qreiqeh, dan juru kamera Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa, menurut Al Jazeera.

Berikut pesan terakhir Anas al-Sharif seperti dilansir The Guardian.

"Ini adalah wasiat dan pesan terakhirku. Jika kata-kata ini sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuhku dan membungkam suaraku.

Pertama-tama, semoga damai dan rahmat serta berkah Allah senantiasa menyertaimu. Allah tahu aku telah mengerahkan segenap daya dan upayaku untuk menjadi penopang dan penyambung lidah bagi kaumku, sejak aku membuka mataku pada kehidupan di lorong-lorong dan jalanan kamp pengungsi Jabaliya. Harapanku adalah Allah akan memperpanjang umurku agar aku dapat kembali bersama keluarga dan orang-orang terkasih ke kota asal kami, Asqalan (al-Majdal) yang diduduki. Namun, kehendak Allah adalah yang utama, dan ketetapan-Nya adalah final.

Aku telah menjalani penderitaan dalam segala detailnya, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, namun aku tak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan – agar Allah menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, mereka yang mencekik napas kami, dan yang hatinya tak tergerak oleh sisa-sisa anak-anak dan perempuan kami yang berserakan, tanpa melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian yang telah dihadapi kaum kami selama lebih dari satu setengah tahun.

Kupercayakan Palestina kepadamu – permata mahkota dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Aku mempercayakan rakyatnya kepadamu, anak-anaknya yang terzalimi dan tak berdosa, yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi atau hidup aman dan damai. Tubuh mereka yang murni remuk di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di dinding-dinding. Aku mendesakmu untuk tidak membiarkan rantai membungkammu, atau batas-batas yang membatasimu. Jadilah jembatan menuju pembebasan negeri dan rakyatnya, hingga matahari martabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kita yang dicuri.

Aku mempercayakanmu untuk mengurus keluargaku. Aku mempercayakanmu putriku tercinta, Sham, cahaya mataku, yang tak pernah kulihat tumbuh dewasa seperti yang kuimpikan. Aku mempercayakanmu putraku tersayang, Salah, yang ingin kudukung dan dampingi sepanjang hidup hingga ia cukup kuat untuk memikul bebanku dan melanjutkan misi. Aku mempercayakanmu ibundaku tercinta, yang doa-doanya yang penuh berkah telah membawaku ke tempatku berada saat ini, yang doanya menjadi bentengku, dan yang cahayanya membimbing jalanku. Aku berdoa semoga Allah memberinya kekuatan dan membalasnya dengan pahala terbaik untukku.

Aku juga menitipkan kepadamu pendamping hidupku, istriku tercinta, Ummu Salah (Bayan), yang telah memisahkanku selama berhari-hari dan berbulan-bulan lamanya akibat perang. Namun, ia tetap setia pada ikatan kami, setegar batang pohon zaitun yang tak pernah goyah – sabar, tawakal kepada Allah, dan memikul tanggung jawab saat aku tiada – dengan segenap kekuatan dan keyakinannya. Aku mohon kepadamu untuk mendampingi mereka, menjadi pendukung mereka setelah Allah SWT.

Jika aku mati, aku mati dengan teguh di atas prinsip-prinsipku. Aku bersaksi di hadapan Allah bahwa aku ridha dengan takdir-Nya, yakin akan bertemu-Nya, dan yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan abadi. Ya Allah, terimalah aku di antara para syuhada, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan jadikanlah darahku cahaya yang menerangi jalan kebebasan bagi umatku dan keluargaku. Ampunilah aku jika aku lalai, dan doakanlah aku dengan penuh kasih, karena aku telah menepati janjiku dan tak pernah mengubahnya atau mengkhianatinya.

Jangan lupakan Gaza. Dan jangan lupakan aku dalam doa-doa tulusmu untuk ampunan dan keridhaan-Nya."

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru