Selasa, 30 Desember 2025

Sehari, 69 Nyawa Melayang di Gaza, Serangan Israel Perburuk Krisis Kemanusiaan


 Sehari, 69 Nyawa Melayang di Gaza, Serangan Israel Perburuk Krisis Kemanusiaan Kota Gaza telah menghadapi pemboman hebat oleh Israel, yang dengan tegas menolak upaya gencatan senjata. (Foto: Anadolu/Getty Images)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Jalur Gaza kembali dilanda hari penuh duka. Dalam kurun waktu 24 jam, sedikitnya 69 warga Palestina meninggal dunia akibat serangan militer Israel, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (5/9/2025).

Selain korban tewas, sebanyak 422 orang lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit yang masih beroperasi di wilayah tersebut.

Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, jumlah korban tewas di Gaza kini mencapai sekitar 64.300 orang, sementara lebih dari 162 ribu lainnya mengalami luka-luka. Hanya dalam periode sejak 18 Maret 2025, tercatat 11.768 orang meninggal dan hampir 50 ribu lainnya terluka.

Konflik ini bermula pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas meluncurkan roket dan melakukan serangan darat ke wilayah Israel. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 200 orang disandera. Sebagai respons, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi yang menargetkan Gaza dengan serangan udara, darat, serta blokade penuh.

Akibat blokade itu, pasokan air, listrik, bahan bakar, hingga kebutuhan pokok dan obat-obatan tidak lagi bisa masuk ke Gaza. Menteri Ekonomi Palestina, Mohammed Al-Amour, pada awal Agustus 2025 menyebutkan bahwa serangan Israel telah merusak 85 persen infrastruktur sipil, dengan biaya rekonstruksi diperkirakan mencapai 50 miliar dolar AS (Rp823 triliun).

Tak hanya itu, pemerintah Gaza juga melaporkan bahwa krisis tempat tinggal bagi pengungsi telah menyentuh angka 96 persen. Situasi semakin memburuk karena Israel menghadang pengiriman bantuan berupa tenda serta merencanakan operasi militer untuk mencaplok Kota Gaza. Kondisi ini dinilai akan memperdalam penderitaan warga sipil yang kini terjebak dalam krisis kemanusiaan terparah dalam beberapa dekade terakhir dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru