Rabu, 31 Desember 2025

Spanyol Tarik Duta Besar dari Israel, Tuduhan Antisemit Picu Ketegangan Diplomatik


 Spanyol Tarik Duta Besar dari Israel, Tuduhan Antisemit Picu Ketegangan Diplomatik Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares. (Antaranews/Anadolu)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Spanyol resmi menarik duta besarnya dari Tel Aviv pada Senin (8/9), menyusul tuduhan antisemitisme oleh Israel dan pelarangan masuk terhadap dua menteri Spanyol. Langkah ini memperburuk ketegangan diplomatik kedua negara yang tengah berselisih soal konflik di Gaza.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, menarik duta besar karena dianggap menghadapi “tuduhan fitnah dan tindakan yang tidak dapat diterima” terhadap dua anggota kabinet, sebagaimana dilaporkan harian El Pais.

Sebelumnya di hari yang sama, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan sembilan kebijakan untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai genosida di Gaza. Kebijakan tersebut mencakup embargo senjata permanen terhadap Israel, pelarangan impor dari wilayah pendudukan, serta pembatasan masuk bagi individu yang terlibat dalam konflik Gaza.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Kantor Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menyebut pemerintah Spanyol sebagai “antisemit” dalam unggahan di platform X. Ia juga mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Yolanda Diaz dan Menteri Pemuda Sira Rego dilarang memasuki Israel.

“Merupakan sebuah kebanggaan bahwa negara pelaku genosida melarang saya,” tulis Yolanda Diaz sebagai respons dilansir Antara.

Israel menegaskan akan memberi tahu sekutu-sekutunya mengenai apa yang disebut sebagai sikap bermusuhan pemerintah Spanyol, serta menyebut pernyataan para menteri Spanyol sebagai antisemit dan penuh kekerasan.

Ironisnya, pada hari yang sama, Spanyol turut mengecam serangan teror di Yerusalem yang menewaskan enam orang, termasuk satu warga negara Spanyol.

Ketegangan semakin memanas setelah Sa’ar menegaskan bahwa “Pedro Sanchez telah berurusan dengan orang yang salah. Masa Inkuisisi, penganiayaan, dan pengusiran sudah berakhir. Israel adalah negara kuat dan berdaulat.”

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru