Rabu, 31 Desember 2025

China Larang Perusahaan Teknologi Beli Chip dari Perusahaan AS, Nvidia


 China Larang Perusahaan Teknologi Beli Chip dari Perusahaan AS, Nvidia China Larang Perusahaan Teknologi Beli Chip dari Nvidia. (Antaranews/Anadolu)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah China melalui Administrasi Ruang Siber (Cyberspace Administration of China/CAC) melarang perusahaan teknologi domestik membeli chip kecerdasan buatan (AI) buatan Nvidia. Langkah ini memperkuat upaya Beijing dalam mengurangi ketergantungan pada teknologi asing, khususnya dari Amerika Serikat.

Menurut laporan Financial Times yang dikutip TechCrunch pada Rabu (17/9), larangan ini mencakup perintah kepada perusahaan besar seperti ByteDance dan Alibaba untuk menghentikan pengujian dan pemesanan server RTX Pro 6000D — chip AI yang dirancang Nvidia khusus untuk pasar China.

Kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi nasional China yang sejak akhir Agustus 2025 mengimbau perusahaan lokal untuk beralih ke solusi dalam negeri guna memperkuat kemandirian teknologi nasional.

Meskipun beberapa perusahaan seperti Huawei dan Alibaba telah mengembangkan chip AI sendiri, Nvidia masih menjadi pemain dominan global dalam sektor ini, terutama dengan reputasinya sebagai produsen chip AI tercanggih di dunia.

CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan kekecewaannya terhadap larangan tersebut. Dalam pernyataannya, Huang mengatakan bahwa perusahaannya hanya dapat melayani negara yang memang menginginkannya. Ia mengakui bahwa ketegangan geopolitik antara China dan Amerika Serikat berada di luar kendalinya dan berkomitmen untuk tetap mendukung perusahaan-perusahaan China jika dimungkinkan.

Larangan dari China ini, dilansir Antara, menambah tekanan terhadap Nvidia, yang sebelumnya sudah terkena dampak dari kebijakan ekspor Amerika Serikat. Pada April 2025, pemerintahan Presiden Donald Trump mewajibkan semua perusahaan semikonduktor asal AS, termasuk Nvidia, untuk memperoleh lisensi khusus jika ingin menjual chip AI ke China.

Dalam laporan keuangan kuartal pertama, Nvidia mengungkapkan potensi kerugian pendapatan hingga 8 miliar dolar AS pada kuartal kedua karena larangan menjual chip H20 di pasar China. Pada bulan Juni, Nvidia bahkan menghapus China dari proyeksi keuntungan mereka karena dinilai tidak lagi dapat diandalkan sebagai pasar utama.

Meski pada Agustus lalu pemerintah AS sempat melonggarkan aturan dengan mengizinkan penjualan chip ke China—dengan syarat 15 persen dari hasil penjualan disetor ke pemerintah AS—hingga kini kebijakan tersebut belum terealisasi karena pelaksanaan yang berjalan lambat.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru