Selasa, 30 Desember 2025

Serangan Siber Lumpuhkan Sistem Check-in, Penerbangan di Eropa Terganggu


 Serangan Siber Lumpuhkan Sistem Check-in, Penerbangan di Eropa Terganggu Ilustrasi ketahanan siber. (ANTARA/HO-Synology)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Gelombang serangan siber kembali melanda sektor penerbangan Eropa. Gangguan besar dialami di sejumlah bandara utama, termasuk London Heathrow, Brussels, dan Berlin, setelah sistem pihak ketiga yang menangani check-in dan boarding terkena serangan pada Jumat malam (19/9/2025).

Di Bandara Brussels, dampak langsung sudah terlihat sejak Sabtu pagi (20/9/2025). Setidaknya empat penerbangan terpaksa dibatalkan, termasuk rute ke Rwanda dan Amsterdam. Sistem check-in otomatis tidak berfungsi, membuat proses harus dialihkan ke jalur manual. Pihak bandara pun mengingatkan penumpang akan potensi keterlambatan dan pembatalan lanjutan.

Kondisi serupa juga terjadi di Berlin, di mana penumpang menghadapi antrean panjang akibat sistem yang tidak berjalan normal. “Kami sedang mengupayakan solusi cepat,” tulis pihak bandara dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, London Heathrow menyebut gangguan berasal dari masalah teknis di Collins Aerospace, penyedia sistem check-in dan boarding untuk sejumlah maskapai global. Penumpang diminta selalu memantau status penerbangan melalui maskapai masing-masing sebelum menuju bandara. Untuk mengurangi dampak, bandara menurunkan staf tambahan guna membantu penumpang.

Collins Aerospace kemudian mengonfirmasi bahwa serangan menargetkan perangkat lunak MUSE, sistem check-in elektronik dan drop bagasi yang digunakan di beberapa bandara besar. “Masalah terbatas pada check-in dan drop bagasi, sementara operasi manual tetap berjalan. Kami berupaya memulihkan layanan penuh sesegera mungkin,” jelas perusahaan itu dalam pernyataan tertulis, dikutip dari The Independent.

Meski ada gangguan, sejumlah maskapai besar, termasuk EasyJet, memastikan jadwal penerbangan mereka masih berjalan sesuai rencana.

Hingga kini, pihak berwenang di Brussels maupun Berlin belum dapat memastikan berapa lama sistem akan kembali normal. Proses investigasi dan pemulihan terus dilakukan demi mencegah gangguan lebih luas di sektor penerbangan Eropa.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru