Loading
Badai Tewaskan 26 orang di Filipina. (Antaranews/Handout Office of Civil Defense via Xinhua)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sedikitnya 26 orang tewas, 14 orang masih hilang, dan 33 lainnya mengalami luka-luka akibat hantaman Badai Tropis Bualoi yang melanda Filipina dalam beberapa hari terakhir. Informasi ini disampaikan oleh Philippine News Agency, Minggu (28/9/2025).
Badan Nasional Penanggulangan Risiko Bencana Filipina melaporkan bahwa badai yang juga dikenal warga lokal dengan nama Opong, Nando, dan Mirasol ini telah berdampak pada 738.714 keluarga atau sekitar 2,8 juta jiwa. Dampak paling parah disebabkan oleh hujan lebat, banjir, dan tanah longsor.
Hingga kini, 46.611 keluarga atau 163.317 jiwa terpaksa mengungsi ke 2.680 pusat evakuasi, sementara 31.448 keluarga lainnya atau sekitar 118.957 orang menerima bantuan di luar lokasi pengungsian.
Korban jiwa terbanyak tercatat di wilayah Bicol dengan sembilan kematian, diikuti Cagayan Valley delapan orang, Cordillera empat orang, Luzon Tengah dan Visayas Tengah masing-masing dua orang, serta Visayas Timur satu orang.
Selain menelan korban jiwa, badai ini juga merusak hampir 9.000 rumah. Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan kepada 149.675 keluarga yang terdampak, baik melalui lembaga nasional maupun otoritas lokal.
Bualoi menghantam bagian tengah Filipina dan selatan Luzon dengan hujan deras serta angin kencang sejak Jumat. Dampaknya memperparah kondisi di Bulacan yang sebelumnya sudah terendam banjir akibat badai sebelumnya.
Sebelum Bualoi, Filipina juga sempat dilanda Topan Super Ragasa yang menyebabkan lebih dari 20 orang meninggal di Taiwan dan Filipina. Kedatangan dua badai besar dalam waktu berdekatan menambah beban pemerintah dan warga yang masih dalam masa pemulihan.
Bualoi kini bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan antara 25 hingga 30 kilometer per jam. Badai ini diperkirakan akan melintas dekat pantai selatan Provinsi Hainan, Tiongkok, sebelum menghantam Vietnam bagian utara-tengah pada Minggu malam.
Pemerintah Tiongkok telah menetapkan status siaga tinggi di Kota Sanya, Provinsi Hainan. Bandara Sanya menangguhkan seluruh penerbangan dari pukul 09.00 hingga 21.00 waktu setempat. Sebanyak 36.842 orang telah dievakuasi, dan sekolah-sekolah di beberapa wilayah ditutup untuk mencegah risiko lebih lanjut.