Loading
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /ANTARA/Anadolu/py
WASHINGTON, ARAHKITA.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (29/9/2025), meluncurkan rencana damai 20 poin yang disebutnya mampu mengakhiri konflik Israel-Gaza sekaligus membebaskan seluruh sandera di wilayah kantong Palestina tersebut.
“Sore ini, setelah berkonsultasi intensif dengan mitra di kawasan, saya resmi merilis prinsip-prinsip perdamaian yang, saya harus katakan, disambut positif banyak pihak,” kata Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Trump menambahkan bahwa satu-satunya pihak yang belum menyatakan persetujuan adalah Hamas, meski belum jelas apakah dokumen rencana tersebut telah diterima kelompok pejuang Palestina itu sebelum diumumkan secara resmi.
“Pihak lain sudah setuju. Namun saya optimistis kita akan mendapat jawaban positif. Jika tidak, seperti yang Anda tahu, Bibi (Netanyahu), kami siap mendukung langkah yang perlu diambil,” ujarnya.
Konflik yang Menghancurkan Gaza
Israel telah melancarkan serangan militer di Gaza selama hampir dua tahun dengan dukungan penuh AS, termasuk pasokan senjata ofensif dan enam kali menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan resolusi gencatan senjata. Akibatnya, lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas. Infrastruktur Gaza rusak parah, memicu pengungsian massal, krisis pangan, kekurangan air bersih, dan wabah penyakit.
Poin Utama Rencana Trump
Rencana damai Trump menekankan transformasi Gaza menjadi “zona bebas teror” yang tidak mengancam negara tetangga dan mendorong pembangunan kembali wilayah tersebut. Jika disepakati kedua pihak:
Hamas dan kelompok lain yang bersedia hidup damai dan menyerahkan senjata akan mendapatkan amnesti. Mereka yang ingin meninggalkan Gaza akan difasilitasi ke negara penerima.
Bantuan Kemanusiaan dan Rekonstruksi
Gedung Putih menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan akan segera dikirim ke Gaza, dikoordinasikan oleh PBB, Bulan Sabit Merah, dan lembaga independen tanpa campur tangan pihak bertikai. Bantuan mencakup rehabilitasi infrastruktur, rumah sakit, pasokan pangan, dan alat berat untuk membersihkan puing-puing Pembentukan Badan Transisi Internasional
Trump mengusulkan pembentukan badan transisi bernama Board of Peace, yang akan dipimpinnya dan melibatkan tokoh internasional seperti Tony Blair. Badan ini akan bekerja sama dengan Bank Dunia dan lembaga global lain untuk membentuk pemerintahan baru yang terdiri atas warga Palestina dan pakar internasional.
“Hamas dan kelompok teroris lain tidak akan terlibat dalam pemerintahan Gaza,” tegas Trump. Ia juga menegaskan bahwa Netanyahu menolak gagasan pembentukan negara Palestina, menyebut beberapa pengakuan internasional terhadap negara Palestina bersifat gegabah.