Loading
Tank pasukan Israel. (Antaranews/Antara/Xinhua)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pasukan militer Israel mulai ditarik secara bertahap dari Jalur Gaza, Palestina, pada Jumat. Penarikan ini merupakan bagian dari implementasi kesepakatan gencatan senjata yang disusun dalam rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut laporan Channel 12, seluruh pasukan Israel akan mundur dalam 24 jam ke titik-titik yang telah ditentukan sesuai perjanjian antara Israel dan Hamas. Tentara Israel dikabarkan mulai bergerak keluar dari wilayah Rafah dan Khan Yunis di selatan Gaza, serta dari wilayah utara, mendekati perbatasan Israel.
Penarikan ini menandai pelaksanaan tahap pertama dari rencana gencatan senjata yang diumumkan Trump pada Kamis pagi. Kesepakatan dicapai melalui negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas di Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan dukungan dan pengawasan dari Turki, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Sejak konflik meletus pada Oktober 2023, dilansir Antara, serangan militer Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Wilayah Gaza pun mengalami kehancuran besar yang membuatnya hampir tidak layak huni.
Penarikan pasukan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju stabilisasi dan pembukaan jalur bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang telah lama terkepung.