Loading
Filipina Tengah dilanda gempa berkekuatan 6,9 SR. (Foto: The Guardian)
CEBU, FILIPINA, ARAHKITA.COM – Gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang wilayah tengah Filipina pada Selasa malam (30/9/2025). Hingga Rabu (1/10/2025) pagi, jumlah korban tewas dilaporkan meningkat menjadi 22 orang, sementara proses pencarian korban masih berlangsung di tengah kondisi listrik padam dan bangunan yang hancur.
Menurut laporan Kantor Informasi Provinsi Cebu, guncangan terkuat terjadi di dekat kota pesisir Bogo, yang berpenduduk sekitar 90 ribu jiwa. Di kota ini, sedikitnya 14 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
“Masih ada kemungkinan korban terjebak di bawah puing-puing,” kata Wilson Ramos, pejabat penyelamat provinsi, sembari menegaskan bahwa tim penyelamat bekerja ekstra meski terkendala listrik padam dan gempa susulan.
Korban Tersebar di Beberapa Kota
Selain di Bogo, enam orang lainnya – termasuk tiga petugas penjaga pantai, seorang pemadam kebakaran, serta seorang anak – tewas di kota San Remigio yang terletak di selatan. Wakil wali kota setempat, Alfie Reynes, menyebut pihaknya sangat membutuhkan bantuan darurat berupa makanan dan air bersih karena sistem distribusi air hancur akibat gempa.
Baca juga:
Gempa Dahsyat di Rusia Jadi Alarm Serius untuk Indonesia yang Berada di Cincin Api PasifikSementara itu, di pulau wisata Bantayan, sebuah sekolah dan bangunan komersial dilaporkan runtuh. Beberapa jalan desa juga rusak parah. Sejumlah warga menyaksikan langsung bangunan bersejarah, termasuk gereja tua, mengalami kerusakan berat.
Pemadaman Listrik dan Kerusakan Infrastruktur
Gempa juga memutus jaringan listrik di Cebu dan pulau-pulau sekitar. Philippine National Grid menyebut pihaknya masih menilai tingkat kerusakan sebelum melakukan perbaikan.
Di Bogo, gempa meruntuhkan dinding beton rumah, kantor pemadam kebakaran, hingga merusak akses jalan utama. Seorang petugas pemadam kebakaran, Rey Cañete, mengatakan dirinya dan tiga rekannya sempat terluka saat berusaha menyelamatkan diri ketika barak mereka ikut berguncang hebat dilansir The Guardian.
Pemerintah Imbau Warga Tetap Waspada
Gubernur Cebu, Pamela Baricuatro, meminta warga tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. “Tetap berada di area terbuka, jauhi bangunan yang berisiko runtuh, dan segera evakuasi bila diperlukan,” ujarnya melalui siaran langsung di akun Facebook resminya.
Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) awalnya mencatat gempa dengan magnitudo 7,0 sebelum direvisi menjadi 6,9. Meski demikian, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menegaskan tidak ada ancaman tsunami dari gempa tersebut.
Filipina di Cincin Api Pasifik
Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, Filipina memang rawan gempa bumi, letusan gunung berapi, serta badai tropis. Setiap tahun, negara ini rata-rata mengalami lebih dari 20 topan besar, disertai bencana alam lain yang sering menelan korban jiwa dan kerugian besar.