Rabu, 31 Desember 2025

Gaza Kembali Diserang: Gencatan Senjata Hamas–Israel Hancur dalam Hitungan Jam


 Gaza Kembali Diserang: Gencatan Senjata Hamas–Israel Hancur dalam Hitungan Jam Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas diumumkan. (Antaranews)

GAZA, ARAHKITA.COM — Harapan perdamaian di Jalur Gaza kembali pupus. Hanya beberapa jam setelah pengumuman gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada Kamis (9/10/2025), militer Israel dilaporkan kembali melancarkan serangan udara di sejumlah titik wilayah tersebut.Serangan terbaru ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik dua tahun terakhir—yang telah merenggut puluhan ribu nyawa warga Palestina—akan kembali memanas.

Menurut laporan petugas medis dan saksi mata, sedikitnya empat warga sipil terluka akibat serangan yang menghantam kawasan Zeitoun, Kota Gaza. Asap tebal terlihat membumbung dari lokasi yang menjadi sasaran bom.

Di bagian selatan, pasukan Israel juga menembaki wilayah Khan Younis, menyebabkan tiga orang lainnya terluka. Serangan udara dan tembakan artileri dilaporkan terus berlangsung di berbagai area, termasuk Tel Hawa dan Sabra, dua lingkungan padat penduduk di Kota Gaza.

Suara tembakan senjata berat terdengar tanpa henti di sejumlah titik. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban jiwa tambahan akibat rentetan serangan tersebut.

Padahal, gencatan senjata antara Hamas dan Israel baru saja diumumkan pada Kamis pagi dalam pertemuan di Sharm el-Sheikh, Mesir. Kesepakatan itu difasilitasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, berdasarkan proposal perdamaian yang mencakup 20 poin utama.

Rencana tersebut di antaranya mencakup pembebasan tawanan Israel, pertukaran tahanan Palestina, penghentian total serangan militer, serta program pembangunan kembali Gaza dikutip Antara.

Namun, sejak Oktober 2023, perang yang disebut Israel sebagai upaya “menghancurkan Hamas” telah berubah menjadi tragedi kemanusiaan. Data menunjukkan lebih dari 67.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas akibat agresi militer yang disebut banyak pihak sebagai bentuk genosida.

Serangan udara tanpa henti membuat Gaza kini nyaris tak layak huni. Infrastruktur hancur, kelaparan meningkat, dan penyakit mulai menyebar di wilayah yang terkepung itu.

Dengan serangan terbaru ini, gencatan senjata yang diharapkan bisa membuka jalan bagi perdamaian kembali terguncang. Dunia internasional kini menanti langkah nyata untuk menghentikan siklus kekerasan yang seolah tak berujung di Gaza.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru