Loading
Warga Palestina menyusuri jalan untuk kembali ke Gaza City, dekat Jalur Gaza tengah, pada 10 Oktober 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad.)
GAZA, ARAHKITA.COM — Harapan baru muncul di Jalur Gaza setelah kesepakatan gencatan senjata resmi diberlakukan pada Kamis (9/10/2025) malam. Namun di balik kabar damai itu, tim penyelamat masih menghadapi kenyataan pahit: sekitar 9.500 warga Palestina masih dinyatakan hilang di berbagai wilayah Gaza.
Menurut laporan otoritas setempat, sejak perang meletus pada Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dan sekitar 170.000 lainnya terluka akibat serangan militer Israel yang berlangsung selama dua tahun terakhir. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Selain korban langsung akibat konflik, krisis kemanusiaan yang melanda Gaza juga memperburuk keadaan. Bencana kelaparan telah merenggut 460 jiwa, termasuk 154 anak-anak, di tengah terbatasnya pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Kesepakatan gencatan senjata ini merupakan bagian dari rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tahap awal perjanjian mencakup penghentian semua bentuk kekerasan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pembukaan akses bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan antara kedua pihak.
Sehari setelah perjanjian disahkan, ribuan pengungsi Palestina mulai kembali ke Kota Gaza. Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa warga berjalan kaki sejauh beberapa kilometer melewati Jalan Rashid dan Jalan Salah al-Din, dua jalur utama yang menghubungkan utara dan selatan Gaza. Mereka membawa barang seadanya—sisa dari rumah yang hancur akibat serangan berulang dikutip Antara.
Baca juga:
Gencatan Senjata Gaza Dimulai, Ribuan Warga Palestina Masih Hilang di Tengah Harapan DamaiMeskipun situasi masih jauh dari normal, pemandangan warga yang kembali ke rumah menandai secercah harapan di tengah kehancuran. Banyak yang berharap bahwa gencatan senjata kali ini benar-benar menjadi langkah awal menuju perdamaian abadi di Gaza, setelah dua tahun hidup dalam ketakutan dan kehilangan.