Loading
Wapres AS: Hamas Akan Dimusnahkan Jika Tolak Pelucutan Senjata. (Antaranews/Xinhua)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance menegaskan bahwa kelompok Hamas akan dimusnahkan jika menolak melucuti senjata mereka. Pernyataan itu disampaikan saat konferensi pers di Kiryat Gat, Israel, yang terletak di sebelah utara Jalur Gaza, pada Selasa (21/10).
“Hamas akan dimusnahkan jika tidak kooperatif. Namun, mereka dapat diampuni jika bersedia melucuti senjata,” kata Vance.
Ia menambahkan bahwa keputusan terkait pengerahan pasukan asing di Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel. “Itu adalah hal yang harus disepakati oleh pihak Israel,” ujar Vance, seraya menyebut Turki berpotensi memainkan peran penting dalam proses perdamaian.
Pernyataan Vance muncul di tengah upaya para mediator internasional untuk mendorong gencatan senjata tahap kedua antara Israel dan Hamas. Meskipun ia mengakui masih ada banyak tantangan, Vance menegaskan pentingnya terus mencoba mencapai kesepakatan.
“Apakah saya bisa menjamin 100 persen bahwa ini akan berhasil? Tidak. Tapi Anda melakukan hal-hal sulit dengan mencobanya,” ujarnya dilansir Antara.
Vance juga menanggapi kekecewaan publik terkait lambatnya proses evakuasi sandera dan jenazah korban konflik. Menurutnya, kondisi di lapangan sangat kompleks.
“Beberapa sandera terkubur di bawah ribuan pon puing, sementara lainnya bahkan belum diketahui keberadaannya. Jadi, mohon sedikit kesabaran,” kata Vance.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza sebelumnya sempat tersendat karena kedua pihak saling menuduh melanggar perjanjian. Namun, baik Israel maupun Hamas telah kembali menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan proses perdamaian.
JD Vance yang tiba di Israel pada Selasa dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sementara itu, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, serta Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump, telah lebih dulu berada di Israel sebelum kedatangan Vance.