Baku Tembak Brutal di Rio de Janeiro Antara Polisi dan Geng Komando Merah Tewaskan 128 Orang, 81 Ditangkap

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Jumlah korban tewas akibat baku tembak antara aparat kepolisian dan salah satu geng kriminal di Rio de Janeiro, Brasil, dilaporkan mencapai 128 orang. Portal berita G1 pada Rabu (29/10) melaporkan bahwa warga di kawasan padat penduduk telah membawa puluhan jasad ke lapangan setempat.

Bentrokan tersebut terjadi saat Kepolisian Rio de Janeiro melancarkan operasi besar-besaran terhadap geng Comando Vermelho atau Komando Merah pada Selasa (28/10), dengan melibatkan sekitar 2.500 personel polisi.

Warga di wilayah utara kota itu mengevakuasi sedikitnya 64 jasad ke area terbuka, dan jumlah korban diperkirakan terus bertambah. Laporan lain dari RIA Novosti menyebutkan total korban jiwa bisa mencapai 128 orang.

• Baca juga:

  Diduga Korupsi Uang COVID-19, Gubernur Rio de Janeiro Diskors

Sementara itu, dilansir Antara, kantor berita Anadolu, menyebut operasi antinarkoba tersebut menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk empat anggota kepolisian dan sejumlah tersangka kriminal. Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, mengatakan pasukan keamanan menghadapi perlawanan sengit dari geng bersenjata, termasuk tembakan dan serangan granat yang diluncurkan dari drone.

Hingga Selasa malam, aparat telah menangkap 81 orang dan menyita 42 senjata api dalam operasi yang juga melibatkan 32 kendaraan lapis baja. Operasi difokuskan di kompleks Alemão dan Penha, dua wilayah yang dikenal dikuasai geng kriminal di bagian utara Rio.

• Baca juga:

  Dunia Butuh Solusi Iklim: Waktunya Transisi Energi Bersih yang Berkeadilan

Castro, yang merupakan sekutu politik mantan Presiden Jair Bolsonaro, menyebut operasi tersebut juga menghasilkan penyitaan sejumlah besar narkoba. Ia menegaskan bahwa tindakan keras terhadap jaringan perdagangan narkotika akan terus dilanjutkan.

• Baca juga:

  Presiden Brazil Sembuh, Kini Giliran Istri Presiden Positif COVID-19