Selasa, 30 Desember 2025

Topan Kalmaegi Terjang Filipina, Marcos Umumkan Status Bencana Nasional


 Topan Kalmaegi Terjang Filipina, Marcos Umumkan Status Bencana Nasional Tim penyelamat dari Palang Merah Filipina mengevakuasi warga dari rumah mereka setelah banjir akibat hujan deras akibat topan Kalmaegi di Provinsi Cebu, Filipina, pada 4 November 2025. ANTARA/Xinhua/ HO Philippine Red Cross

MANILA, ARAHKITA.COM – Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. menetapkan status bencana nasional menyusul dampak luas Topan Kalmaegi (nama internasional: Tino) yang melanda sejumlah wilayah dan menewaskan lebih dari seratus orang.

Keputusan tersebut diambil setelah menerima rekomendasi dari Dewan Penanggulangan dan Mitigasi Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) Filipina. Status bencana ini memungkinkan pemerintah mempercepat penyaluran bantuan, mobilisasi sumber daya, serta memperkuat koordinasi antarinstansi dalam penanganan darurat dan pemulihan.

“Mengingat cakupan area terdampak yang luas akibat Topan Tino, dan potensi ancaman dari badai berikutnya, saya menyetujui rekomendasi NDRRMC untuk menetapkan status bencana nasional,” ujar Marcos seperti dikutip Kantor Berita Filipina (Philippine News Agency), Kamis (6/11/2025).

Topan Kalmaegi tercatat sebagai badai ke-20 yang menerjang Filipina tahun ini. Badai tersebut meninggalkan kerusakan parah di berbagai provinsi, dengan sedikitnya 140 orang tewas dan 127 lainnya masih dinyatakan hilang. Lebih dari 500.000 keluarga atau sekitar 1,9 juta warga terdampak akibat angin kencang, banjir, dan longsor yang dipicu oleh topan tersebut.

Pemerintah Filipina juga tengah bersiap menghadapi badai baru yang berpotensi berkembang menjadi super typhoon dan akan menghantam wilayah utara negara itu pada akhir pekan. Badai tersebut dikenal secara internasional sebagai Topan Fung-Wong dan diberi nama lokal Uwan.

Dengan status bencana nasional, pemerintah berupaya mempercepat evakuasi warga dari daerah berisiko tinggi serta memperluas distribusi bantuan ke wilayah-wilayah terpencil. Badan cuaca Filipina (PAGASA) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor akibat curah hujan ekstrem yang masih berlangsung di sejumlah provinsi dilansir Antara.

Langkah darurat ini menjadi sinyal keseriusan pemerintah Filipina dalam menanggulangi dampak beruntun bencana tropis yang melanda kawasan Asia Tenggara menjelang akhir tahun.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru