Loading
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi kebakaran di kawasan permukiman di Hong Kong, Tiongkok selatan, 27 November 2025. Kebakaran tersebut telah menewaskan 44 orang dan melukai 45 lainnya hingga Kamis dini hari, kata kepolisian. ANTARA/Wang Shen/Xinhua/pri.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dalam kebakaran besar di kompleks hunian Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, kembali bertambah. Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) mengonfirmasi bahwa total korban WNI kini mencapai sembilan orang.
Dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu (30/11/2025), Kemlu RI menyebut dua korban WNI tambahan dinyatakan meninggal, sementara satu lainnya mengalami luka. Dengan demikian, total WNI yang selamat namun mengalami cedera menjadi tiga orang.
Data terbaru ini diperoleh dari laporan Hong Kong Police Force (HKPF) sekitar pukul 12.20 waktu setempat (11.20 WIB), seiring berjalannya proses pendataan dan identifikasi korban.
Tragedi kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/11) itu menelan korban besar. Lebih dari 128 orang dilaporkan tewas, 79 orang luka-luka, dan ratusan lainnya masih belum ditemukan. Hingga kini, otoritas setempat telah menahan sedikitnya 11 orang terkait kasus tersebut.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mencatat terdapat 140 WNI yang bekerja di kawasan Wang Fuk Court, sebagian besar adalah pekerja migran sektor domestik. Hampir setengah dari mereka telah dipastikan kondisinya.
Juru Bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, menyampaikan bahwa KJRI Hong Kong telah membentuk tim khusus untuk membantu keluarga korban. Tim ini bertugas memastikan kebutuhan informasi keluarga terpenuhi serta menyiapkan pemulangan jenazah ke Indonesia dikutip Antara.
Yvonne juga menambahkan, sejumlah korban WNI telah berhasil diidentifikasi, namun proses untuk beberapa lainnya kemungkinan masih memerlukan pengambilan sampel DNA keluarga guna memastikan kecocokan data. Karena proses identifikasi dan koordinasi masih berlangsung, waktu pemulangan jenazah ke Indonesia belum dapat dipastikan.
Pemerintah menegaskan bahwa pendampingan bagi keluarga korban terus berjalan dan perkembangan kasus akan disampaikan secara berkala.