Loading
Arsip foto - Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro, Selasa (19/11/2025). (ANTARA/HO-Xinhua) (ANTARA/HO-Xinhua)
BEIJING, ARAHKITA.COM — Upaya internasional untuk menghentikan perang Rusia–Ukraina kembali mengemuka. Dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing, Presiden Prancis Emmanuel Macron secara terbuka meminta Presiden China Xi Jinping agar ikut bergabung dalam dorongan global menuju gencatan senjata.
Dalam pertemuan bilateral pada Kamis (4/12/2025), Macron menyampaikan harapan agar China mau mengambil peran lebih besar, terutama dalam menekan penghentian serangan terhadap infrastruktur vital di Ukraina. Menurutnya, langkah awal berupa moratorium serangan bisa menjadi titik masuk menuju proses damai yang lebih permanen.
“Saya berharap China dapat bergabung dalam upaya kami untuk mencapai, secepatnya, setidaknya gencatan senjata yang menghentikan serangan terhadap infrastruktur penting,” ujar Macron.
Macron menekankan bahwa Paris dan Beijing memiliki pemahaman yang sama mengenai urgensi konflik tersebut. Sebagai dua negara dengan posisi strategis dan hak veto di Dewan Keamanan PBB, keduanya diharapkan dapat menggunakan pengaruhnya untuk menstabilkan kawasan.
Xi Jinping menanggapi dengan menegaskan bahwa China tetap berkomitmen pada upaya yang “kondusif bagi perdamaian” dan akan memainkan peran konstruktif sesuai pendekatan diplomasi Beijing. China juga mendukung Eropa agar berperan aktif membangun arsitektur keamanan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.
Selain isu Ukraina, Macron dan Xi turut membahas situasi di Timur Tengah. Macron kembali menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai dasar perdamaian yang adil di Gaza. Ia menyebut dialog antara Prancis dan China berlangsung berdasarkan “kepercayaan” dan “saling pengertian” di tengah gejolak global.
Di sektor ekonomi, Macron menyambut baik komitmen baru China yang membuka akses lebih luas bagi produk Prancis ke pasar domestiknya. Ia menyebut kedua negara berhasil menyelesaikan sejumlah kesalahpahaman sebelumnya dan kini berada pada jalur kemajuan.
Kunjungan ini merupakan lawatan kenegaraan keempat Macron ke China. Presiden Prancis itu datang bersama para pemimpin bisnis dan pejabat senior untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan geopolitik.
Selain bertemu Xi Jinping, Macron juga berdiskusi dengan Perdana Menteri Li Qiang membahas strategi pembangunan, keterbukaan dua arah, perdagangan bebas, dan dinamika globalisasi. Ia juga bertemu dengan Ketua Parlemen Zhao Leji dilansir Antara.
Agenda Macron berlanjut ke Chengdu, di mana Xi akan menjamu pembicaraan empat mata. Topik yang disebut akan mengemuka termasuk hubungan dagang, respons terhadap tarif AS, serta perkembangan konflik di Ukraina dan Gaza. Keduanya juga membahas relasi China–Uni Eropa, yang volume perdagangannya pada tahun lalu mencapai sekitar USD 785,8 miliar.
Kunjungan ini menandai upaya diplomasi yang semakin intens untuk mencari celah perdamaian di tengah konflik global yang tak kunjung mereda.