Loading
Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.(Foto: indonesiadefense.com)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Uni Eropa kembali menegaskan posisinya untuk berdiri di sisi Ukraina, tak lama setelah manuver diplomatik yang dilakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Washington.
Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, menyampaikan bahwa misi utama Eropa tetap sama: mencapai “perdamaian yang adil dan abadi” bagi Ukraina. Melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), Costa menulis,
“Pada pertemuan Dewan Eropa minggu depan, kami akan membahas langkah konkret untuk memperkuat dukungan terhadap Ukraina dan meningkatkan tekanan kepada Rusia demi terwujudnya perdamaian.”
Pernyataan itu muncul setelah pertemuan Trump dan Zelenskyy di Gedung Putih yang banyak menyita perhatian dunia. Dalam pertemuan tersebut, Zelenskyy dikabarkan menyetujui usulan Trump agar kedua pihak — Moskow dan Kiev — “menghentikan pertempuran di posisi mereka saat ini” sambil memulai kembali negosiasi damai.
Costa menegaskan, bantuan militer, finansial, dan diplomatik dari Uni Eropa tetap menjadi fondasi utama dalam mendukung Ukraina. Selain itu, jaminan keamanan jangka panjang juga sedang dibahas agar stabilitas kawasan tidak kembali terguncang.
“Eropa akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk mencapai perdamaian yang nyata bagi Ukraina,” tambah Costa dikutip Antara.
Sementara itu, Zelenskyy menggambarkan pertemuannya dengan Trump sebagai pertemuan yang “produktif”. Ia mengungkap bahwa pembahasan mereka mencakup isu penting seperti pertahanan udara, peningkatan produksi senjata, hingga potensi kerja sama pertukaran teknologi antara rudal Tomahawk dan drone buatan Ukraina.
Di sisi lain, Trump melalui platform Truth Social menyatakan bahwa baik Kiev maupun Moskow sama-sama ingin mengakhiri perang. Ia bahkan berencana untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Hungaria guna membicarakan kemungkinan kesepakatan damai yang lebih luas.
Meski begitu, sikap Uni Eropa tetap jelas: mendukung Ukraina tanpa kompromi terhadap prinsip kedaulatan dan keadilan internasional.