Loading
Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada 10 Maret 2025. (ANTATA)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Israel dan Lebanon menggelar pembicaraan keamanan pada Jumat (19/12/2025) sebagai bagian dari dialog yang dimediasi Amerika Serikat (AS). Pertemuan tersebut menyoroti isu sensitif, mulai dari pelucutan senjata Hizbullah hingga upaya memulangkan warga sipil ke desa-desa perbatasan di selatan Lebanon.
Pembicaraan berlangsung di Kota Naqoura, wilayah barat daya Lebanon yang berada dekat perbatasan dengan Israel. Delegasi Israel dipimpin oleh Wakil Direktur Kebijakan Luar Negeri Dewan Keamanan Nasional Israel, Yosef Dreznin. Sementara delegasi Lebanon diketuai oleh mantan Duta Besar Lebanon untuk Amerika Serikat, Simon Karam.
Dalam pernyataan resminya, pihak Israel menyebut diskusi difokuskan pada langkah-langkah pelucutan senjata Hizbullah serta peluang pengembangan proyek ekonomi. Israel menilai kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas dan keamanan jangka panjang bagi masyarakat di sepanjang perbatasan.
Sementara itu, Kepresidenan Lebanon menyampaikan bahwa delegasi Beirut menekankan aspek kemanusiaan dan kepentingan nasional, khususnya soal pemulangan warga yang selama ini mengungsi akibat konflik. Lebanon menegaskan pentingnya jaminan keamanan agar warga dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.
Dialog ini berlangsung di tengah penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang berlaku sejak 27 November 2024. Meski demikian, ketegangan masih terjadi karena Israel dilaporkan terus melakukan serangan terbatas di wilayah Lebanon dengan alasan mengantisipasi ancaman dari Hizbullah.
Sebelumnya, Israel dan Lebanon juga telah menggelar pembicaraan langsung pertama di Naqoura pada awal bulan ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pertemuan tersebut sebagai langkah awal untuk membuka peluang kerja sama dan hubungan ekonomi antara kedua negara yang selama ini berada dalam situasi konflik, seperti yang dikutip dari Antara.
-