Selasa, 30 Desember 2025

Israel Serang Lebanon Selatan Meski Ada Gencatan Senjata, Warga Diminta Mengungsi


 Israel Serang Lebanon Selatan Meski Ada Gencatan Senjata, Warga Diminta Mengungsi Sudah saatnya mengakhiri perang di Gaza, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu (13/11/2024). (ANTARA/Anadolu/py)

BEIRUT, ARAHKITA.COM – Ketegangan di perbatasan Lebanon dan Israel kembali meningkat setelah jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke wilayah selatan Beirut pada Kamis malam (5/6). Serangan ini terjadi meskipun gencatan senjata masih berlaku sejak akhir November 2024.

Menurut laporan dari kantor berita resmi Lebanon, salah satu bangunan di dekat Masjid Al Qaem menjadi target utama. Serangan awal ini diikuti oleh lima serangan lanjutan, termasuk satu yang sangat kuat hingga menimbulkan asap tebal di langit kota. Namun, belum ada rincian resmi mengenai lokasi tepat dari semua serangan tersebut.

Israel Minta Warga Lebanon Menjauh dari Area Target

Setelah gelombang serangan itu, militer Israel mengeluarkan peringatan kepada warga di Nabatieh, Lebanon selatan. Mereka diminta meninggalkan area tersebut dan menjauh setidaknya 500 meter dari beberapa bangunan, terutama di wilayah desa Ain Qana.

Israel bahkan membagikan peta lokasi target, menyatakan akan menyerang fasilitas yang diduga digunakan oleh kelompok Hizbullah. Warga di daerah lain seperti Hadath, Haret Hreik, dan Borj al-Barajneh juga menerima peringatan serupa sebelum serangan udara dilakukan.

Serangan Udara Keempat Sejak Gencatan Senjata

Tindakan militer terbaru ini menjadi serangan keempat Israel di wilayah Lebanon selatan sejak perjanjian gencatan senjata diberlakukan pada 27 November 2024. Meskipun kesepakatan ini bertujuan untuk mengakhiri konflik bersenjata yang berkecamuk sejak September, serangan lintas perbatasan terus terjadi hampir setiap hari.

Pemerintah Lebanon menyatakan bahwa Israel telah melakukan hampir 3.000 pelanggaran gencatan senjata hingga awal Juni 2025. Akibatnya, setidaknya 208 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka.

Penarikan Pasukan Israel Belum TerlaksanaDalam kesepakatan awal, Israel diminta menarik seluruh pasukannya dari wilayah Lebanon selatan paling lambat 26 Januari 2025. Namun, penarikan tersebut tidak terlaksana tepat waktu dan akhirnya diperpanjang hingga 18 Februari. Meski demikian, hingga kini Israel masih mempertahankan posisi militernya di lima pos perbatasan.

Situasi Masih Tegang

Situasi di wilayah perbatasan Lebanon dan Israel masih sangat rentan, dan berbagai upaya diplomatik untuk meredakan konflik sejauh ini belum membuahkan hasil. Sementara itu, masyarakat sipil di wilayah terdampak terus menghadapi risiko serangan dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru