Rabu, 31 Desember 2025

Benarkah Pemanis Nol Kalori, Lebih Aman dari Gula?


 Benarkah Pemanis Nol Kalori, Lebih Aman dari Gula? Benarkah Pemanis Nol Kalori, Lebih Aman Dari Gula? (Foto ilustrasi Pixabay)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Produk pemanis nol kalori semakin populer di kalangan masyarakat yang peduli kesehatan dan penderita diabetes. Namun, tidak semua pemanis bebas gula otomatis lebih sehat. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis gizi dari Universitas Indonesia, dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, dalam gelar wicara Ravelle di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

“Kalau untuk penderita diabetes atau yang ingin mengurangi konsumsi gula, pemanis alternatif ini bisa jadi solusi. Tapi bukan berarti semua jenisnya aman tanpa risiko,” ujarnya.

Dokter Consistania menjelaskan, banyak produk pemanis yang mengklaim alami, padahal sudah mengalami campuran dengan zat tambahan lain yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus.

“Kalau pemanisnya benar-benar murni dari tumbuhan, tidak dicampur bahan lain, itu bisa digunakan. Tapi sering kali produk di pasaran sudah dicampur dengan bahan sintetis yang harus diwaspadai,” tambahnya.

Salah satu langkah penting yang bisa dilakukan konsumen adalah membaca label komposisi produk secara teliti. Ia menyebut sukrosa, bentuk lain dari gula biasa, sebagai salah satu bahan yang sebaiknya dihindari, terutama oleh penderita diabetes.

“Kalau di label ada kata sukrosa, itu sama saja dengan gula biasa. Harus dibatasi, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah besar,” jelasnya.

Selain memilih jenis pemanis yang tepat, masyarakat juga perlu membatasi konsumsi makanan manis secara keseluruhan. Mengganti gula dengan pemanis nol kalori bukan berarti seseorang bisa mengonsumsi makanan manis tanpa batas.

“Yang harus diubah adalah kebiasaan. Jangan berpikir semua makanan manis aman hanya karena pakai pemanis non-gula. Kita harus belajar menurunkan keinginan akan rasa manis itu sendiri,” tegasnya dikutip Antara.

Dengan kata lain, pemanis nol kalori bisa membantu mengatur pola makan, tapi tidak boleh dijadikan alasan untuk mengonsumsi makanan manis berlebihan. Edukasi konsumen untuk memahami kandungan gizi dan membaca label makanan tetap menjadi kunci dalam menjaga pola makan sehat.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru