Loading
Mendengarkan Musik Bisa Kurangi Risiko Demensia hingga 39 Persen. (Pixabay)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Mendengarkan atau memainkan musik secara rutin dapat membantu menurunkan risiko demensia pada usia lanjut. Temuan ini berasal dari penelitian yang dipimpin oleh Monash University, Australia, melibatkan lebih dari 10.800 orang lanjut usia.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu berusia di atas 70 tahun yang sering mendengarkan musik memiliki risiko demensia 39 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah melakukannya. Mereka juga tercatat memiliki tingkat gangguan kognitif 17 persen lebih rendah serta kemampuan memori dan fungsi otak yang lebih baik.
Selain mendengarkan, memainkan alat musik juga memberikan dampak positif. Studi itu menemukan bahwa kegiatan bermain musik dapat menurunkan risiko demensia hingga 35 persen. Bahkan, partisipan yang rutin mendengarkan sekaligus memainkan musik memiliki risiko demensia 33 persen lebih rendah dan tingkat gangguan kognitif 22 persen lebih rendah dibandingkan kelompok lain.
Penelitian ini menggunakan data dari proyek “ASPirin in Reducing Events in the Elderly” (ASPREE) serta substudinya, “ASPREE Longitudinal Study of Older Persons.”
Menurut peneliti utama Emma Jaffa, hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas musik dapat menjadi strategi sederhana untuk menjaga kesehatan otak di usia lanjut, meski hubungan sebab-akibatnya belum dapat dipastikan.
Profesor Joanne Ryan dari Monash University, dilansir Antara, menambahkan bahwa penuaan otak tidak hanya dipengaruhi usia dan faktor genetik, tetapi juga gaya hidup serta lingkungan. Karena belum ada obat yang efektif untuk demensia, intervensi berbasis gaya hidup seperti mendengarkan atau memainkan musik dapat menjadi langkah pencegahan yang potensial.