Loading
Pemuda sangatlah penting terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Hal itu didiskusikan narasumber pada peluncuran Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2020 secara virtual di Jakarta, Sabtu (24/10/2020). (Tangkapan Layar)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket ketika bersama Menteri Suharso meluncurkan Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2020 secara virtual di Jakarta, Sabtu (24/10/2020) mengatakan perubahan iklim, ditambah pandemi COVID-19, adalah tantangan yang sangat besar bagi bumi kita. Kelompok pemuda dan masyarakat sipil di seluruh dunia telah berteriak lantang soal perubahan iklim, untuk membuat suara mereka terdengar.
"Mereka menuntut pemerintah, perusahaan-perusahaan dan kita semua untuk beraksi. Tidak diragukan lagi, bahwa kita harus segera beraksi sekarang demi masa depan kita,” tegas Duta Besar EU untuk Indonesia Vincent Piket.
Sementara Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Jari Sinkari mengatakan Indonesia adalah negara dengan banyak pemuda, hanya sekitar 50 persen penduduknya di bawah usia 50 tahun. Hal ini akan menjadi luar biasa jika mereka dibekali dengan pendidikan yang relevan. Hal tersebut disampaikan ketika tampil sebagai narasumber pada meluncurkan Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2020 secara virtual di Jakarta, Sabtu (24/10/2020).
Dikatakan Sinkari, pembangunan berkelanjutan dan pendidikan ini tidak bisa dipisahkan. Negara saya (Finlandia) yang dulunya miskin menjadi bahagia di dunia karena adanya pendidikan. Karena itu perlu kesempatan setara bagi setiap orang. Di negara Anda alokasi dana pendidikan sudah sangat baik yaitu sebesar 1/5 dari APBN. Meningkatkan pendidikan juga penting untuk pembelajaran berkelanjutan yang melahirkan generasi dengan pemikiran kritis dan inovatif".

Bagaimana komentar orang muda sendiri? Vokalis Band The Rain, Indra Prasta mengatakan,"“Pemuda sangatlah penting terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, bahkan sejak dini. Saya memulainya dari diri sendiri; misalnya sudah lama tidak menggunakan mobil pribadi, mengurangi pemanfaatan produk plastik, menghemat energi listrik di rumah, membawa botol minum dari rumah dan lain-lain.” Sementara Arrum Harahap dari Youth for Climate Change Indonesia mengatakan peran pemuda dalam perubahan iklim sangatlah penting. TIdak kalah penting adalah bahwa kedepannya pemuda juga harus diikutsertakan atau dilibatkan dalam kajian/kebijakan terkait perubahan iklim karena biar bagaimanapun perubahan iklim adalah isu pemuda.

Berbeda dengan Jacob Siringoringo dari Barisan Pemuda Adat Nusantara - BPAN. Jacob mengatakan,“Wilayah Adat banyak habis dirampas oleh perusahaan-perusahaan besar; tambang, kelapa sawit, kayu putih, yang tidak memperhatikan dampaknya pada manusia, hewan dan bumi. Mereka hanya memikirkan kelompok tertentu dan tidak memperhatikan keberlangsungan bumi ini di masa depan.”