Selasa, 30 Desember 2025

Melayat Kwik Kian Gie, Presiden Prabowo Sebut Indonesia Kehilangan Salah Satu Putra Terbaik


  • Rabu, 30 Juli 2025 | 18:30
  • | News
  Melayat Kwik Kian Gie, Presiden Prabowo Sebut Indonesia Kehilangan Salah Satu Putra Terbaik Presiden Prabowo Subianto melayat mendiang Kwik Kian Gie di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (30/7/2025). Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo disambut hangat oleh perwakilan keluarga mendiang Kwik Kian Gie. (Foto:Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden/CNBC Indonesia)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hadir langsung di Rumah Duka Sentosa, Kompleks RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (30/7/2025), untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Kwik Kian Gie, ekonom senior sekaligus tokoh nasional yang wafat di usia 90 tahun.

Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung menuju ruang persemayaman jenazah melalui pintu B, didampingi pengawal pribadinya. Di sana, ia menyampaikan doa dan belasungkawa kepada keluarga besar almarhum dalam suasana duka yang menyelimuti rumah duka.

“Pak Kwik adalah tokoh bangsa yang sangat berjasa. Pemikiran beliau begitu kuat dalam membela dan mempertahankan ekonomi nasional. Indonesia sungguh kehilangan salah satu putra terbaiknya,” ungkap Prabowo kepada awak media setelah melayat.

Tak hanya sebagai pemimpin negara, Prabowo juga menyampaikan rasa kehilangannya secara pribadi. Ia mengenang kedekatannya dengan almarhum yang kerap memberinya nasihat, bahkan masih sempat mengirim pesan beberapa hari sebelum wafat.

“Saya merasa dekat dengan beliau. Banyak sekali nasihat yang saya terima dari Pak Kwik. Bahkan beberapa hari lalu masih sempat kirim WA, memberi saran-saran,” ucap Prabowo dikutip Antara.

Ribuan Karangan Bunga dan Kehadiran Tokoh Nasional

Sepanjang jalur menuju rumah duka hingga halaman RSPAD, ratusan karangan bunga ucapan duka cita berjejer dari berbagai tokoh dan institusi negara. Terlihat karangan bunga dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga tokoh senior Luhut Binsar Pandjaitan.

Suasana duka mendalam menyertai kepergian Kwik Kian Gie yang menghembuskan napas terakhir pada Senin malam (28/7/2025) di RS Medistra setelah menjalani perawatan akibat gangguan pencernaan. Jenazah kemudian disemayamkan di RSPAD sebelum menjalani proses kremasi yang dijadwalkan berlangsung tertutup untuk keluarga pada Kamis (31/7/2025) pukul 11.00 WIB.

Sosok Kwik Kian Gie: Ekonom Nasionalis dan Pemikir Bangsa

Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia dikenal luas sebagai ekonom nasionalis yang memiliki jejak panjang di dunia politik dan kebijakan publik Indonesia. Semasa hidupnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era Presiden Abdurrahman Wahid serta Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri di era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Di luar jabatan menteri, Kwik juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Kiprahnya sebagai pemikir ekonomi yang kritis, berani, dan nasionalis membuatnya dihormati lintas generasi.

Kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam di kalangan elite politik dan masyarakat luas. Indonesia kehilangan sosok pemikir yang tidak hanya vokal, tetapi juga konsisten membela kepentingan rakyat dan kemandirian ekonomi nasional.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru