Selasa, 30 Desember 2025

Prabowo Targetkan 30 Fakultas Kedokteran Baru dan 148 Prodi Spesialis pada 2025


  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 13:00
  • | News
 Prabowo Targetkan 30 Fakultas Kedokteran Baru dan 148 Prodi Spesialis pada 2025 Presiden Targetkan 30 Fakultas Kedokteran Baru. (kantor Staf Presiden)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembukaan 30 fakultas kedokteran baru di berbagai kampus di Indonesia untuk mengatasi kekurangan dokter umum dan spesialis di tanah air. Saat ini, jumlah dokter dinilai belum mencukupi untuk melayani lebih dari 280 juta penduduk.

Saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8), Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah juga akan membuka 148 program studi pendidikan spesialis dan subspesialis pada tahun 2025.

Dari jumlah tersebut, 125 program ditujukan untuk spesialis dan 23 untuk subspesialis, yang tersebar di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia.

Presiden menekankan bahwa Indonesia membutuhkan tambahan sekitar 140 ribu dokter, termasuk 70 ribu dokter spesialis. Jika langkah percepatan tidak dilakukan sekarang, Prabowo memperkirakan dibutuhkan waktu hingga 35 tahun agar Indonesia memiliki jumlah dokter yang ideal.

 

"Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru. Insya Allah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000," kata Prabowo.

Prabowo menekankan pemerintah harus bekerja keras untuk mengatasi masalah kekurangan dokter, dokter spesialis, dan dokter subspesialis itu.

"Kekurangan tenaga paramedis terjadi di seluruh dunia. Kita rebutan, Eropa, Amerika, kekurangan dokter, kekurangan tenaga medis. Jadi, kita harus bekerja keras," ujarnya.

Presiden menekankan harus menggunakan segala kemampuan untuk mencapai cita-cita ,yaitu kesehatan yang terbaik, layanannya untuk seluruh rakyat Indonesia, karena kesehatan dan pendidikan adalah bagian dari kesejahteraan.

Kesejahteraan adalah hak seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang paling miskin, dan yang tinggal di (daerah) paling terpencil berhak mendapat pelayanan kesehatan yang terbaik, ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga menekankan pendidikan dan kesehatan menjadi wujud dari demokrasi yang sebenarnya, karena negara yang berhasil menegakkan demokrasi, ialah negara yang dapat memberikan pendidikan dengan layanan terbaik, dan pelayanan kesehatan terbaik.

"Pendidikan dan kesehatan adalah demokratisasi. Itu saudara-saudara. Mengapa pemerintah, siapapun yang memerintah, siapapun wajib memperjuangkan pendidikan yang terbaik, dan kesehatan yang terbaik," kata Presiden dikutip Antara.

Kesehatan dan pendidikan yang baik, hanya bisa diwujudkan kalau tidak ada korupsi, kalau tidak ada manipulasi, kalau tidak ada kebocoran. Setiap rupiah yang (diperuntukkan) membeli alat-alat yang terbaik dunia harus sampai ke rakyat, dan tidak boleh ada yang merasa (lebih) di atas (daripada) golongan lain, sambung Presiden.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru