Loading
Foto bersama Presiden Prabowo Subianto menerima kedatangan sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa untuk berdialog dengan mereka di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto/am.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjaga supremasi sipil saat menerima pertanyaan mengenai isu darurat militer dari tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam tersebut, Presiden Prabowo berdialog secara terbuka dengan sejumlah tokoh lintas agama dan intelektual mengenai berbagai isu nasional, mulai dari reformasi politik, ekonomi, penegakan hukum, hingga posisi TNI dan Polri dalam masyarakat sipil.
Supremasi Sipil dan Profesionalisme TNI
Salah satu topik utama yang dibahas adalah keterlibatan militer dalam ranah sipil. GNB menekankan bahwa TNI seharusnya fokus pada tugas pokoknya sebagai tentara profesional, tanpa terbebani tugas-tugas di luar fungsinya. “Supremasi sipil harus ditegakkan agar TNI dapat benar-benar profesional dan fokus memperkuat bangsa,” ujar Lukman Hakim Saifuddin, anggota GNB yang juga mantan Menteri Agama.
Presiden Prabowo menyatakan keseriusannya dalam menegakkan supremasi sipil, sebagai bentuk penghormatan terhadap prinsip demokrasi dan keseimbangan peran antara militer dan sipil.
Reformasi Polri dan Investigasi Prahara Agustus
Selain isu militer, GNB juga menyerukan reformasi Polri dan pembentukan komisi investigasi independen untuk menyelidiki rangkaian kerusuhan pada Agustus 2025, yang disebut GNB sebagai “Prahara Agustus”. Presiden Prabowo menyambut baik dan menyetujui pembentukan kedua komisi ini, sebagai langkah transparansi dan akuntabilitas pemerintah terhadap aspirasi masyarakat.
Tokoh GNB, Pdt. Gomar Gultom, menambahkan bahwa reformasi kepolisian menjadi salah satu poin penting yang harus segera ditindaklanjuti, termasuk perlindungan hak aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang masih ditahan agar proses pendidikan mereka tidak terhambat.
Dialog Terbuka dan Optimisme Masa Depan Bangsa
Pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional terkemuka, antara lain Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Romo Franz Magnis-Suseno SJ, Prof M Quraish Shihab, KH Ahmad Mustofa Bisri, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, Alissa Wahid, dan beberapa tokoh lintas agama serta intelektual lain.
Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar, dialog yang berlangsung hampir tiga jam itu berjalan dalam suasana akrab dan terbuka. Presiden Prabowo memberikan jawaban yang lugas dan mendalam atas pertanyaan dari para tokoh GNB. Quraish Shihab menyebut pertemuan tersebut memberi pencerahan dan memperkuat optimisme terhadap masa depan bangsa.
“Penjelasan Presiden Prabowo sungguh menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam menindaklanjuti aspirasi rakyat,” kata Lukman Hakim Saifuddin dikutip Antara.
Dialog antara Presiden Prabowo dan Gerakan Nurani Bangsa menegaskan keterbukaan pemerintah terhadap berbagai komponen bangsa, serta komitmen menjaga keutuhan NKRI, menegakkan supremasi sipil, dan melakukan reformasi penegakan hukum. Pertemuan ini menjadi bukti adanya kesamaan pandangan dan tujuan antara Presiden dan masyarakat sipil untuk kemajuan bangsa.